Dua Tahun Vakum, 11 Anggota Dewan Pendidikan Disahkan
SURABAYA, Jawa Pos - Setelah kosong lebih dari dua tahun, akhirnya ditetapkan sebelas anggota Dewan Pendidikan Surabaya. Mereka akan bertugas mengawasi serta memberikan kritik dan saran untuk pendidikan di Kota Pahlawan. Mereka berasal dari beragam latar belakang, mulai pendidik hingga putra purnawirawan.
Sebelas orang itu telah disahkan melalui keputusan wali kota Surabaya pada 29 Maret lalu.
Mereka adalah Endang Setyani dari Institut Sains dan Teknologi Terapan Surabaya, Fatchul Munir (Himpunan Psikologi Indonesia), Fauzan Abdillah (Surabaya Creative Network), D. Wahjoeharjanto (Persatuan Wartawan Indonesia), Sita Pramesthi (Badan Koordinasi Kesejahteraan Sosial), dan Siswohadi (Gerakan Rakyat Indonesia). Juga ada Linda Hartati (Himpunan Psikologi Indonesia Jatim), Nuniek Fahriani (Forum Pengurus Karang
Taruna), Herru Prastyo (Yayasan Pendidikan Fajar Enesce), Juli Poernomo (Paguyuban Pos PAUD Terpadu), serta Arief Mardijanto (Forum Komunikasi Putra Purnawirawan XIII Jatim).
Mantan Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Martadi menjelaskan, rekrutmen dimulai awal tahun lalu. Tapi, pelaksanaannya sempat tertunda karena pandemi Covid-19. Selang satu tahun, tahapan pemilihan kembali berlanjut.
Sebanyak 50 pendaftar menjalani beragam tes hingga terpilih sebelas orang.
Setidaknya ada tiga hal utama yang jadi pertimbangan dalam memilih sebelas orang tersebut. Yakni, komitmen memajukan pendidikan, kompetensi di dunia edukasi, serta waktu lebih untuk mau bekerja di dewan pendidikan. Martadi mengingatkan, kerja di dewan pendidikan merupakan pengabdian. Tidak digaji. ’’Oleh sebab itu, kami melihat seberapa banyak waktu yang bisa mereka berikan,’’ paparnya.
Sementara itu, Kepala Dispendik Surabaya Supomo berharap dewan pendidikan bisa bersinergi dengan pemkot. Pasalnya, pada masa pandemi Covid-19, bidang pendidikan mendapatkan tantangan besar. Salah satunya melanjutkan sekolah tatap muka. ’’Kami berharap masukan dari dewan pendidikan,’’ jelasnya.