Ingin Pemkot Segera Bangun Museum di Ampel
Agar Peninggalan Ulama Bisa Segera Dikumpulkan
SURABAYA, Jawa Pos − Penataan kompleks Makam Sunan Ampel mendapat dukungan penuh. Namun, pegiat sejarah mengingatkan agar program itu tak mengusik benda cagar budaya yang berada di area wisata. Sejarawan mendorong pemkot segera merealisasikan pembangunan Museum Ampel agar benda-benda lawas lebih terawat dan bermanfaat.
Rencana pengadaan museum di kawasan wisata religi muncul di era Wali Kota Tri Rismaharini. Desain dan kajiannya sudah selesai. Rencananya, museum dibangun di kompleks rumah potong hewan (RPH).
Ketua Pokdarwis Ampel M. Khotib mengungkapkan, pengurus wisata akan menemui wali kota dalam waktu dekat. Salah satu yang ditanyakan terkait pembangunan museum di Ampel. ”Dulu sudah disampaikan dari pemkot. Makanya nanti ditagih,” kata Khotib.
Mengacu informasi dari pengurus Makam dan Masjid Sunan Ampel, ada lebih dari seratus benda peninggalan Raden Rahmat yang tersebar di Indonesia. Bentuknya beragam. Selain surat, ada jejak Sunan Ampel yang berbentuk buku. Itu berisi ajaran kehidupan. Selain itu, tim pendiri museum menemukan Alquran yang ditulis Wali Sanga kelahiran Champa tersebut.
Lantas, bagaimana konsep museum nantinya? Khotib menjelaskan, museum tidak saja menggambarkan perjuangan Sunan Ampel. Akan ada narasi-narasi terkait ajarannya. Beberapa bangunan di Ampel juga bakal diulas secara detail. ”Pasti menarik. Sebab, museum juga akan membahas kehidupan masyarakat di Kampung Arab tempo dulu,” ungkap Khotib.
Khotib menyebut keberadaan museum sangat penting. Tak hanya untuk wisatawan, tetapi juga para peneliti. Museum memudahkan anak sekolah dan mahasiswa mencari riwayat Sunan Ampel.