Absen Setahun, Tampilkan Lagi Karya Desainer hingga UKM
SURABAYA, Jawa Pos - Fashion Exploitation jadi tema kembalinya Men’s Fashion Style (MFS) 2021 setelah vakum setahun selama 2020 karena pandemi. Lewat tema tersebut, para desainer diharapkan bisa menampilkan karya-karya mereka yang absen setahun terakhir. Total ada 30 desainer dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai desainer profesional hingga para pelaku UKM.
MFS 2021 kali ini digelar selama tiga hari di Mal Ciputra World Surabaya. Mulai Jumat (2/4) hingga Minggu (4/4). Salah seorang founder MFS, Arif B. Santoso, berharap pergelaran fashion pria itu bisa menjadi wadah bagi industri fashion untuk bisa bangkit kembali meski pandemi belum usai.
”Jadi, tema Fashion Exploitation sebenarnya bukan tema khusus. Tapi, desainer dibebaskan menampilkan karya mereka yang mungkin tahun lalu gagal tampil dalam ajang fashion show karena pandemi,” jelasnya. Pada tahun kedua itu, Arif menambahkan bahwa perbedaan signifikan yang terlihat dari pergelaran tahun pertama pada 2019 adalah belum adanya UKM yang terlibat.
”Kali ini kami bersinergi dengan berbagai UKM. Baik UKM binaan Pemkot Surabaya maupun UKM luar Surabaya yang telah bersinergi dengan para desainer yang terlibat,” jelasnya. Misalnya, karya Nano dan Kikan Karinda dengan batik Tegalan. Dalam pembuatan karya tersebut, mereka berkolaborasi dengan kampung batik di daerah Tegal. Yang menarik, kain-kain batik karya para UKM dikombinasikan dengan kain kasur hijau. ”Ini yang ingin kami bawa di tahun 2020 lalu sebenarnya. Tapi, baru kali ini bisa kami tampilkan,” jelas Nano. Begitu juga karya Ferry Kuncoro. Desianer asal Lombok itu membawa kain tenun yang digarap langsung oleh warga di daerah Pantai Mandalika. Tenun Subahnale menjadi karya Ferry yang dipadukan pada jaket dan clutch bernuansa merah-hitam.
Kolaborasi desainer dengan UKM itu dimaksudkan untuk saling mensupport satu sama lain. ”Karena selama pandemi ini kita juga banyak lihat, yang dulunya fokus pada UKM fashion tiba-tiba ubah halauan ke makananminuman. Jadi, kami ingin mereka bisa tetap bangkit lewat fashion yang sebenarnya passion mereka juga,” tambah Arif.