Jawa Pos

BERTEMU KARIB DI PEREMPAT FINAL

-

BANDUNG, Jawa Pos – Piala Menpora 2021 sudah menuntaska­n seluruh laga di fase grup. Ada delapan tim yang memastikan lolos ke babak perempat final.

PSIS Semarang kontra PSM Makassar akan menjadi laga pembuka (9/4). Kemudian, besoknya (10/4) disusul duel antara Persija Jakarta melawan Barito Putera. Dua laga itu digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Bagaimana dengan dua laga lainnya? PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah menentukan venue. Laga Persib Bandung kontra Persebaya Surabaya akan digelar di Stadion Maguwoharj­o, Sleman (11/4). Sementara itu, PS Sleman melawan Bali United akan dihelat di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, besoknya (12/4).

LIB punya alasan memilih dua venue terakhir

”Karena sejak awal turnamen kami sepakati bahwa tidak ada tim yang bermain di kandang,” terang Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita saat ditemui Jawa Pos di Stadion Si Jalak Harupat tadi malam.

Bonek, suporter Persebaya, dikenal sangat bersahabat dengan pendukung Persib, Bobotoh. LIB pun sadar bahwa laga tersebut cukup mengundang perhatian. Karena itu, mereka bakal memperketa­t keamanan untuk memastikan laga steril dari penonton.

”Nanti kami koordinasi dengan polda dan polres setempat. Karena laga dua tim ini tidak bisa dicegah, mengalir sesuai jadwal,” sambung Sudjarno, direktur operasiona­l PT LIB, kepada Jawa Pos.

Sejatinya ada opsi menggelar laga di Stadion Manahan, Solo.

”Tapi, tidak bisa. Karena di Manahan sedang ada optimalisa­si lampu untuk laga final nanti,” tambah Sudjarno.

Nah, pemilihan venue di Sleman jelas menguntung­kan Persib. Sebab, mereka memainkan laga di Sleman sejak fase grup. Belum lagi, mereka memiliki waktu recovery lebih lama. Laga terakhir yang dimainkan adalah 2 April lalu.

Meski begitu, pemain Persebaya tidak mempermasa­lahkan hal itu. ”Kami harus tetap fokus ke tim kami sendiri. Tidak usah memikirkan lawan,” kata winger Persebaya Marselino Ferdinan.

Bagaimana dengan Persib? Meski memiliki waktu recovery lebih lama, Persib tak lantas meremehkan lawan. ”Semua yang lolos ke perempat final tentu tim terbaik dan berkualita­s. Jadi, harus kami waspadai semua tim yang akan kami lawan,” terang sang kapten, Supardi Nasir.

Duel PSIS Semarang kontra PSM Makassar (9/4) akan menyajikan dua tim yang sama-sama mengandalk­an pemain lokal, terutama anakanak muda.

”Lawan PSM pasti akan menarik,” kata pelatih PSIS Dragan Djukanovic.

PSM juga siap melanjutka­n kejutan. Sayang, tim berjuluk Juku Eja itu terancam tidak tampil full team. Striker mereka, Patrich Wanggai, masih mengalami cedera. Bukan kali ini saja pemain 31 tahun tersebut absen. Dia sudah menepi dalam dua laga terakhir kontra Bhayangkar­a Solo FC (27/3) dan Borneo FC (31/3). Tanpa Patrich, PSM hanya mampu bermain imbang.

”Kondisi terakhir Patrich sudah membaik. Tapi, dia masih latihan secara terpisah. Mudahmudah­an

dengan waktu tersisa, kondisinya bisa membaik,” harap Syamsudin Batola, pelatih PSM.

Pada laga selanjutny­a, Persija mengalami hal serupa. Macan Kemayoran tidak bisa diperkuat Otavio Dutra dan Novri Setiawan akibat akumulasi kartu. ”Dua pemain yang absen bisa digantikan Maman (Abdurahman) dan Rezaldi (Hehanusa). Keduanya dipastikan siap untuk bermain,” kata pelatih Persija Sudirman.

Justru Barito Putera yang waspada. Sang pelatih, Djadjang Nurdjaman, tahu Persija tetap tim yang berbahaya meski tidak tampil full team. ”Persija salah satu favorit. Secara materi, mereka punya bintang. Pemain asing komplet. Ada naturalisa­si. Pemain lokal juga berkelas semua,” terang pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia