Target Utama Hindari Cedera
Greys/Apri di Dua Turnamen Asia
JAKARTA, Jawa Pos – Greysia Polii/ Apriyani Rahayu membuka perjalanan tahun ini dengan capaian bagus. Mereka berhasil menjuarai Thailand Open I dan menembus semifinal Thailand Open II. Hanya, mereka gagal melanjutkan tren positif tersebut. Mereka tidak lolos babak grup World Tour Finals 2020.
Performa itu hampir saja diperbaiki saat All England 2021. Apalagi, dalam pertandingan di Birmingham, Inggris, tersebut, tim Jepang sudah ikut serta. Itu sebetulnya menjadi momentum untuk mengukur perkembangan Greys/
Apri dan calon lawan mereka dalam Olimpiade Tokyo 2020. Sayang, tim Indonesia malah mengalami nasib sial di All England 2021.
Pelatih ganda putri Eng Hian membenarkan hal tersebut. Sejak jauh-jauh hari, dia merancang All England 2021 sebagai tolok ukur peta kekuatan ganda putri setelah pandemi. Mereka memiliki kesempatan bertemu pemain teratas. Yaitu, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara. Nah, bagaimana setelah gagal mengukur kekuatan di All England?
”Peta kekuatan untuk ganda putri belum berubah banyak. Masih tetap Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. Ini jadi perhatian khusus untuk saya. Nanti kami ukur di turnamen Asia untuk mengetahuinya,” ujarnya kepada pewarta kemarin.
Pelatih yang akrab disapa Didi itu mengatakan, Greys/Apri akan diturunkan di ajang Malaysia Open 2021 dan Singapore Open 2021. Malaysia Open berlangsung pada 25–30 Mei. Sementara itu, Singapore Open bergulir pada 1–6 Juni. Berbeda dengan target awal tahun, kali ini Didi melihat dua ajang itu sebagai turnamen antara sebelum Olimpiade.
”Di awal tahun saya benar-benar menginginkan mereka (Greys/Apri) tampil terbaik. Tapi, di turnamen Asia menjelang Olimpiade nanti, saya cuma ingin performa mereka untuk evaluasi. Menjaga agar tidak cedera,” ungkap Didi.
Keputusan Didi memang beralasan.
Greys tahun ini menginjak usia 33 tahun. Sebenarnya puncak performa Greys disusun tahun lalu. Atau, sebelum Olimpiade ditunda. Untuk itu, Didi harus melakukan penyesuaian. Terutama bagi Greys.
Nah, Singapore Open 2021 menjadi turnamen penutup sebelum Olimpiade. Jaraknya cukup singkat. Setelah Singapore Open 2021, mereka hanya memiliki waktu persiapan sekitar sebulan sebelum bertolak ke Jepang. Meski demikian, Didi melihat hal itu sebagai tantangan. Dia menyesuaikan program lagi karena pertambahan usia pemain. Untuk itu, dia amat menjaga performa Greys/ Apri agar bisa mencapai hasil maksimal di Tokyo mendatang.