Banyak Pelanggaran Prokes saat Pembelajaran Tatap Muka
JAKARTA, Jawa Pos – Pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas telah dimulai di sejumlah sekolah di 16 provinsi. Sayang, dalam pelaksanaannya, masih ditemukan banyak pelanggaran protokol kesehatan (prokes).
Pembukaan PTM terbatas itu dilakukan tidak serentak. Ada yang buka sejak Januari, Februari, dan April 2021. Provinsi yang telah memulai PTM adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Banten, dan DKI Jakarta. Kemudian Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, NTT, Papua, dan Papua Barat.
Kabid Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri mencontohkan pelanggaran prokes di dalam sekolah. Misalnya di Kabupaten
Bogor, Kota Bekasi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten Situbondo. ”Contoh kasus yang banyak terjadi, guru dan siswa tidak memakai masker. Ada yang memakai masker, tetapi hanya di dagu,” ujarnya kemarin (7/4).
Kemudian tidak menjaga jarak. Itu terjadi karena faktor kangen-kangenan sehingga anak-anak akhirnya lupa untuk menerapkan physical distancing. Pelanggaran prokes juga terjadi di luar sekolah. Menurut Iman, ketika pulang sekolah, siswa dan guru melanggar 3M dengan berkerumun, tidak menjaga jarak, dan tidak mengenakan masker. Saat menggunakan angkutan umum misalnya. Itu terjadi di Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi. ”Di dalam kendaraan umum tidak ada pengaturan jaga jarak. Tentu ini berbahaya bagi kesehatan guru dan siswa,” kata guru sejarah SMA itu.
Yang juga menjadi perhatian adalah vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan yang belum merata serta belum mencapai target. Laporan dari P2G daerah, di Kabupaten Sangihe, vaksinasi baru dilakukan untuk guru SMA/SMK. Sementara guru PAUD, SD, dan SMP tak kunjung divaksin.
Di Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kota
Bukittinggi, dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, ungkap Iman, sebagian besar sekolah sudah mulai menggelar PTM. Namun, guru dan tenaga kependidikan belum tuntas divaksin. Kondisi tidak jauh berbeda terjadi di Kabupaten Situbondo. Guru SMA/SMK belum mendapat vaksin, tapi sekolah sudah memulai PTM terbatas Februari 2021. ”Hal ini tentu membuat guru dan tenaga kependidikan resah,” ungkapnya.