Jawa Pos

Jalur Utama Diisi Suroboyo Bus dan BTS

Wali Kota Ingin Ubah Wajah Transporta­si Kota

-

SURABAYA, Jawa Pos – Perkembang­an Kota Pahlawan kian pesat. Gedung pencakar langit dan hunian terus bertambah. Laju gerak wilayah tersebut juga berdampak pada kebutuhan transporta­si. Karena itu, pemkot berupaya tetap menjaga kenyamanan warga metropolis.

Beragam upaya dilakukan pemkot untuk mencukupi angkutan penumpang. Salah satu langkah yang dikerjakan adalah menambah dan mengubah rute kendaraan umum.

Rencana itu disampaika­n Wali Kota Eri Cahyadi setelah menghadiri pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Surabaya kemarin (7/4). Pria 43 tahun itu menjelaska­n bahwa moda transporta­si semakin lengkap. Pasalnya, tahun ini pemkot mendapatka­n sumbangan kendaraan dari pemerintah pusat. ’’Kami mendapatka­n bus lewat program buy the service (BTS),’’ paparnya.

Lewat program BTS itu, pemerintah mengganden­g operator.

Pihak ketiga menyediaka­n angkutan. Dengan begitu, ada dua manfaat yang dicapai. Menyediaka­n angkutan serta menghidupk­an kembali usaha transporta­si.

Pada tahun pertama, 126 bus didapatkan pemkot. Jenisnya lower deck. Kendaraan angkutan tersebut memiliki sejumlah fasilitas. Misalnya, tempat duduk bagi penyandang disabilita­s. Selain itu, ada ruang penyimpana­n sepeda.

Mantan kepala bappeko tersebut menjelaska­n, BTS melayani enam rute

Menyisir lima kawasan di metropolis. Yakni, Terminal Purabaya–Tanjung Perak via Darmo, Raya Lidah Wetan–Karah Menjangan–ITS, Terminal Purabaya– Kenjeran Park via MERR.

Tiga rute lain adalah Gelora Bung Tomo (GBT)–Unesa Lidah Wetan– Mastrip, Terminal Benowo–Tunjungan, serta Terminal Purabaya–

Kampus C Unair. Total panjang rute mencapai 276 kilometer.

Dengan pengoperas­ian BTS itu, pemkot mengatur transporta­si lain. Yaitu, Suroboyo Bus dan angkutan umum. Rute dua kendaraan tersebut diubah. Eri menyampaik­an gambaran besar ke depan. Suroboyo Bus dialihkan pada jalan yang belum terjangkau BTS. Sementara itu, angkutan menjadi pendukung BTS.

Kendaraan tersebut dijadikan sebagai feeder atau perantara penumpang sebelum naik BTS dan Suroboyo Bus.

Alumnus ITS itu menuturkan, ke depan angkutan umum tidak lagi melayani penumpang di jalur utama. Sebab, jalur protokol menjadi rute BTS dan Suroboyo Bus. ’’Namun, peran angkutan tetap ada. Sopir angkutan tetap diberdayak­an,’’ jelasnya.

Pemkot tidak ingin kebijakan anyar transporta­si itu berdampak pada kesejahter­aan sopir. Mereka kehilangan pekerjaan. Sebagai gantinya, solusi disiapkan.

Kepala Dinas Perhubunga­n (Dishub) Irvan Wahyudraja­d menjelaska­n, perubahan rute menimbulka­n konsekuens­i. Angkutan semakin berkurang. ’’Karena terimpit transporta­si lain,’’ lanjutnya.

 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? PERLU PERHATIAN: Pemkot Surabaya berencana memperbaik­i kualitas transporta­si massal melalui Suroboyo Bus dan sistem buy the service.
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS PERLU PERHATIAN: Pemkot Surabaya berencana memperbaik­i kualitas transporta­si massal melalui Suroboyo Bus dan sistem buy the service.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia