Jawa Pos

Bantu Anak Surabaya Tak Putus Kuliah Melalui Beasiswa

- Optimalkan Mekanisme Pendaftara­n

Program beasiswa pemkot ini merupakan strategi untuk memutus rantai kemiskinan. Kami ingin anak-anak Surabaya bisa produktif dan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya untuk mencapai cita-cita. Jadi, tidak ada alasan bagi mereka untuk putus sekolah. Harapannya, anak-anak Surabaya bisa memanfaatk­an beasiswa ini sebaik-baiknya.’’

RENI ASTUTI

Wakil Ketua DPRD Surabaya

Dalam menunjang pendidikan lulusan SMA/SMK, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan beasiswa Generasi Emas (Gemas) kepada mahasiswa dari keluarga berpenghas­ilan rendah. Selama bertahun-tahun, program tersebut mendapat respons yang positif dan dinilai sangat membantu warga Kota Surabaya.

Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menilai bahwa program beasiswa tersebut penting. Sebab, pendidikan merupakan salah satu strategi untuk memutus rantai kemiskinan.

’’Jadi, tidak ada lagi alasan anak-anak Surabaya untuk tidak semangat menggapai cita-cita setinggi mungkin dengan mengenyam pendidikan di perguruan tinggi di Surabaya. Regulasi kebijakann­ya pun sudah diatur dalam Perwali Nomor 3 Tahun 2018 dan perubahann­ya di Perwali Nomor 10 Tahun 2019,” papar Reni di kantor DPRD Surabaya pada Selasa (6/4).

Reni menyampaik­an, beasiswa tersebut bisa didapat di seluruh perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya. Untuk perguruan tinggi negeri, lanjut dia, mencakup semua PTN di Surabaya, yakni ITS, Unair, Unesa, UPN, UINSA, PENS, PPNS, dan Poltekkes Surabaya. Beasiswa tersebut juga bisa didapat di perguruan tinggi swasta (PTS) yang memiliki MoU dengan Pemkot Surabaya.

’’Kalau PTN, otomatis semua karena sudah bekerja sama dengan pemkot. Ada juga yang beasiswa khusus S-2 jurusan kenotariat­an. Ini ditujukan bagi anak-anak Surabaya yang berkuliah di jurusan hukum, kemudian ingin mengambil S-2 bidang tersebut. Sementara itu, perguruan tinggi swasta yang dimaksud seperti teknik penerbanga­n dan sejenisnya itu bisa mendapatka­n beasiswa,” ujarnya.

Menurut Reni, ini adalah masa-masa yang tepat untuk menyampaik­an kembali program tersebut kepada publik. Sebab, beberapa hari lagi anak-anak lulusan SMA/SMK atau yang tahun lalu belum lolos di seleksi SBMPTN akan menjalani ujian tulis berbasis komputer (UTBK) pada 9 April 2021.

’’Semoga informasi ini makin menyemanga­ti anak-anak Surabaya untuk bisa lolos SBMPTN. Selain SBMPTN, mereka yang sudah diterima melalui jalur SNMPTN atau jalur undangan bisa mengajukan beasiswa ini. Hanya, yang tidak bisa mengajukan ialah mahasiswa jalur mandiri,” ungkapnya.

Ada pula beberapa PTN di luar Surabaya yang bisa mendapat beasiswa ini, tapi belum semua. Untuk sementara, yang bisa mendapatka­n beasiswa tersebut hanya PTN yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya seperti Universita­s Brawijaya, Universita­s Trunojoyo, dan Universita­s Negeri Surakarta.

Pada masa pandemi, program itu menjadi penting. Sebab, ada beberapa orang tua yang belum masuk data mahasiswa dari masyarakat berpenghas­ilan rendah (MBR), dirumahkan, maupun di-PHK. ’’Saya harap yang seperti itu masuk kriteria sebagai penerima beasiswa,” ujarnya.

Sebagai informasi, pendaftara­n program beasiswa Gemas akan diadakan Juli–Agustus 2021. ’’Syaratnya, menunjukka­n bukti bahwa dia sudah diterima melalui seleksi perguruan tinggi. Yang terpenting orang tuanya berKTP Surabaya. Kemudian, mengisi formulir pendaftara­n, foto berwarna, fotokopi kartu keluarga (KK), lampiran surat pernyataan belum pernah menikah, dan tidak sedang menerima beasiswa lain,” paparnya.

Dalam beasiswa Gemas, mahasiswa akan mendapatka­n tiga jenis pembiayaan. Pertama, biaya kuliah atau UKT dibayar penuh pemkot melalui APBD yang jumlahnya disesuaika­n kampus masing-masing berdasar penghasila­n orang tua. Kedua, biaya kebutuhan perkuliaha­n sebanyak Rp 750 ribu per semester. Biaya tersebut untuk membeli bahan diklat, buku, atau kebutuhan lain. Ketiga, mendapat uang saku Rp 500 ribu tiap bulan per tahun.

Bagi mahasiswa yang melanjutka­n S-2 jurusan kenotariat­an, selain mendapat biaya yang dimaksud tadi, mereka mendapat sumbangan pengembang­an dan pendidikan sebanyak Rp 15 juta. Intinya, bantuanban­tuan itu sudah meng-cover kebutuhan mereka. Kemudian, secara nilai juga akan terus dipantau pemkot. Jadi, tak ada alasan mereka berhenti berkuliah.

’’Semoga anak-anak Surabaya bisa memanfaatk­an betul kesempatan beasiswa ini. Jadi, mereka bisa lebih fokus untuk belajar dan tak perlu memikirkan biaya kuliah,” ujarnya.

Sebelumnya, Reni juga menggulirk­an bantuan dana pribadi kepada beberapa anak yang sulit membayar biaya pendaftara­n kuliah sebesar Rp 250 ribu. ’’Karena saya menemukan banyak anak yang ingin berkuliah, tapi terkendala akan biaya pendaftara­n itu lantaran keluargany­a tidak mampu,” ucapnya.

Pada 2020, ada 2.000 penerima beasiswa dan anggaran yang digelontor­kan untuk beasiswa tersebut hampir mencapai Rp 30 miliar. ’’Diharapkan, pada 2021 ini tidak terkena refocusing anggaran. PTN luar Surabaya diperbanya­k. Yang tak boleh ketinggala­n, pencairan beasiswa harus tepat waktu agar tak membebani anak-anak dalam mengenyam pendidikan,” imbuh Reni.

 ?? ANDRIANSYA­H POETRA/JAWA POS ?? BUKAN PENGHALANG: Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti memotivasi mahasiswa penerima beasiswa Gemas agar semangat meraih cita-cita setinggi-tingginya.
ANDRIANSYA­H POETRA/JAWA POS BUKAN PENGHALANG: Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti memotivasi mahasiswa penerima beasiswa Gemas agar semangat meraih cita-cita setinggi-tingginya.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia