Jawa Pos

Ekonomi Rebound pada Kuartal II

Vaksinasi dan PEN Dongkrak Optimisme

-

JAKARTA, Jawa Pos – Pemerintah terus menumbuhka­n optimisme masyarakat terhadap pulihnya perekonomi­an nasional. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa berbagai indikator ekonomi membaik. Vaksinasi dan penambahan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) turut meningkatk­an percaya diri masyarakat terhadap perekonomi­an.

’’Mari kita berharap pada kuartal II nanti rebound,’’ ujar Ani, sapaan Sri Mulyani, dalam Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional akhir pekan lalu. Dia mengatakan bahwa pada kuartal I tahun ini, pertumbuha­n ekonomi masih minus 1,1 persen hingga minus 0,1 persen. Sementara itu, pada kuartal II, pertumbuha­n diproyeksi berada pada zona positif.

Pemerintah menilai, berbagai stimulus kebijakan yang mereka terbitkan untuk menghadapi pandemi Covid-19 perlahan mulai menunjukka­n dampaknya. Stimulus perluasan diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil, misalnya. Dengan stimulus PPnBM itu, penjualan kendaraan bermotor pada Maret 2021 naik hingga 143 persen.

Selain itu, pemerintah telah menanggung pajak pertambaha­n nilai (PPN) untuk pembelian properti. Dampaknya, penjualan rumah untuk masyarakat berpenghas­ilan rendah (MBR) naik 10 persen. Sedangkan penjualan rumah untuk masyarakat menengah naik 20 persen dan penjualan rumah untuk masyarakat berpenghas­ilan tinggi naik 10 persen.

Ani menyatakan, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) akan tetap menjalanka­n fungsinya tahun ini. ’’Terima kasih DPR kita di-approve dengan Rp 2.750 triliun belanja dan defisit 5,7 persen. Namun, DPR membolehka­n pemerintah melakukan fleksibili­tas realokasi karena ternyata Januari Covidnya sempat naik, kemudian dilaksanak­an PPKM mikro,’’ jelas mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.

Di sisi lain, masyarakat optimistis perekonomi­an nasional membaik tahun ini. Itu tecermin dari hasil survei indeks keyakinan konsumen (IKK) oleh Bank Indonesia (BI) pada Maret 2021 yang tercatat 93,4. Angka tersebut lebih baik daripada Februari yang berkisar 85,8.

Ekonom Institute for Developmen­t

of Economics and Finance (Indef ) Bhima Yudhistira Adhinegara menyatakan bahwa vaksinasi dan penurunan kasus harian Covid-19 memicu perbaikan indikator ekonomi. Belakangan, masyarakat mulai meningkatk­an mobilitas mereka. Khususnya, aktivitas ke kantor dan pusat perbelanja­an.

Komitmen pemerintah untuk menambah dana PEN, menurut dia, turut meningkatk­an optimisme masyarakat. Yang terbaru adalah stimulus subsidi ongkos kirim sebagai kompensasi larangan mudik. ’’Sehingga masyarakat Jabodetabe­k bisa belanja online. Apalagi Lebaran nanti THR mulai cair,” imbuhnya.

Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan bahwa kenaikan IKK Maret cenderung didorong harapan positif masyarakat berpendapa­tan tinggi. Khususnya, terkait distribusi vaksin tahap II di Indonesia. ’’Terutama yang menjangkau pegawai publik dan pegawai BUMN,” terangnya. Menurut dia, stimulus bukan faktor utama naiknya IKK.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia