Jawa Pos

Berjubel, Pengunjung Taman Flora Antre

-

SURABAYA, Jawa Pos - Sejak Sabtu (10/4) delapan taman di Surabaya dibuka. Beberapa taman didatangi banyak pengunjung hingga menimbulka­n antrean. Hal itu menjadi bahan evaluasi agar jumlah yang datang disesuaika­n dengan luas taman

J

Pengoperas­ian lagi area terbuka hijau disambut baik oleh warga Surabaya. Mereka yang butuh penyegaran segera menyerbu lokasi yang dibuka itu. Salah satunya Taman Flora.

Kepala UPT Taman Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Pramudita Yustiani mengatakan bahwa peningkata­n pengunjung paling tinggi kemarin (11/4) berada di Taman Flora. Pengunjung yang datang sampai mengantre.

Dia mengatakan, antrean itu timbul karena tingginya animo masyarakat. Memang Taman Flora memiliki banyak hiburan yang bisa dinikmati. Mulai wahana outbound hingga rusa.

’’Nah, di sini juga berlaku pembatasan pengunjung hanya 50 orang. Sehingga harus menunggu yang di dalam keluar agar pengunjung lain bisa masuk. Kami memang ketat dalam penerapan protokol ini,’’ kata Dita.

Dia mengatakan, petugas tidak jarang harus menyudahi kunjungan mereka lantaran sudah terlalu lama. Sementara itu, yang antre juga banyak.

’’Ini menjadi bahan evaluasi kami selanjutny­a. Utamanya soal luasan taman dan jumlah pengunjung. Disesuaika­n nanti,’’ paparnya.

Area taman yang lebih luas memungkink­an untuk menambah jumlah pengunjung. Dengan demikian, keinginan warga yang datang ke taman bisa diakomodas­i. Di satu sisi, penyesuaia­n dilakukan DKRTH agar taman bisa nyaman dan aman.

Dita menyebut penambahan petugas bakal dilakukan untuk mengakomod­asi hal tersebut. Harapannya, pengaturan pengunjung dan pengawasan­nya bisa berjalan seperti saat pembatasan pengunjung 50 orang. Tapi, pertimbang­an itu tetap hanya berlaku bagi taman dengan luas tertentu.

’’Seperti saat ini, petugas perawatan memiliki porsi kerja ekstra. Mereka mengawasi pengunjung yang ada di taman. Saat ada yang berkerumun, kami minta untuk ditegur,’’ ujarnya.

Soal pelanggara­n prokes, Dita mengakui masih ada. Namun, ada pengawas yang berkelilin­g untuk mengantisi­pasi hal tersebut. ’’Petugas kami siaga terus dan patroli keliling,’’ ujarnya.

Sementara itu, kondisi di Taman Harmoni tampak lebih lengang. Pengunjung­nya tidak seramai di Taman Flora. Apalagi adanya pembatasan jam operasiona­l hingga pukul 11.00 membuat warga kecele.

’’Kami kira buka seperti biasa. Dikasih tahu teman, katanya taman buka lagi,’’ ujar Nur Rachman, salah seorang pengunjung.

Bukan hanya Nur Rachman, dari pantauan kemarin banyak yang merasa kecele. Hingga akhirnya mereka memilih berfoto saja di area hutan bambu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia