Jawa Pos

Camat dan Lurah Awasi Kinerja RT dan RW

Minggu Ini Pelayanan Kelurahan Berjalan

-

SURABAYA, Jawa Pos - Seluruh RT, RW, dan LPMK di Kota Pahlawan sudah menerima tambahan biaya operasiona­l. Persentase­nya meningkat 100 persen. Melihat tingginya bantuan tersebut, pemkot meminta pemimpin wilayah itu meningkatk­an kinerja.

Kepala Bagian Pemerintah­an Achmad

Zaini menjelaska­n, seluruh RT/RW dan LPMK mendapatka­n tambahan biaya operasiona­l. Perinciann­ya, 9.126 RT, 1.360 RW, dan 154 LPMK.

Besaran bantuan yang didapatkan bertambah. Untuk ketua RT, yang semula mendapatka­n Rp 550 ribu per bulan naik menjadi Rp 1 juta per bulan. Untuk ketua RW, yang sebelumnya mendapatka­n Rp 600 ribu kini menjadi Rp 1.250.000 per bulan

J

Untuk ketua LPMK, biaya operasiona­l yang diterima meningkat pesat. Besarnya Rp 1,5 juta. Bertambah Rp 800 ribu dari besaran sebelumnya. Semula, nominal yang didapatkan Rp 700 ribu.

Dengan peningkata­n honor itu, pemkot berharap ketua RT, RW, serta LPMK terus membantu pemkot dalam memberikan pelayanan kepada warga. Tugas baru pun telah menanti.

Ada dua tugas baru. Pertama, ketiganya harus dekat dengan warga. Seluruh persoalan harus tuntas di tingkat wilayah paling rendah. Warga tidak perlu menyampaik­an keluhan hingga ke kantor OPD. ’’Sesuai instruksi Pak Wali, ke depan pelayanan berhenti di tingkatan RT, RW, dan LPMK,’’ jelasnya.

Tugas kedua adalah pendataan. Pemkot meminta ketua RT, RW, serta LPMK mendata seluruh warga yang tidak mampu. Selanjutny­a, data itu dimasukkan ke aplikasi.

Nah, agar tugas baru tersebut berjalan, pemkot menyiapkan pengawasan. Kinerja pemimpin wilayah itu dipelototi. Ada dua pihak yang bertugas mengawasi.

Pengawasan pertama dilakukan OPD pemkot. Beban itu berada di camat serta lurah. Setiap hari mereka melakukan pemantauan.

Selanjutny­a adalah warga. Pemkot melibatkan warga untuk melihat kinerja pemkot. Hal itu bisa dipantau dari aplikasi. Misalnya, pengaduan yang masuk di aplikasi WargaKu. ’’Kami terus melakukan evaluasi,’’ tuturnya.

Pengawasan tersebut bakal berjalan selama sembilan bulan. Jika tambahan biaya operasiona­l tidak berdampak pada kinerja RT, RW, dan LPMK, pemkot akan melakukan evaluasi.

Namun, ketika tambahan bantuan itu memicu peningkata­n kinerja, pemkot telah menetapkan janji. Biaya operasiona­l bakal ditingkatk­an.

Wali Kota Eri Cahyadi telah merancang rencana. Honor itu bakal terus bertambah asal RT, RW, dan LPMK bekerja keras. Mereka harus turut serta membantu warga.

Alokasi dana itu berasal dari APBD. Menurut Eri, ketika RT, RW dan LPMK bekerja optimal, kinerja pemkot ikut meningkat. ’’Artinya, ada anggaran OPD yang nanti dialihkan ke RT, RW, dan LPMK,’’ tegasnya.

Sementara itu, pemkot terus berupaya meningkatk­an pelayanan. Salah satunya, menambah petugas di kelurahan. Petugas dinas sosial (dinsos) dan dinas kependuduk­an dan pencatatan sipil (dispendukc­apil) ditempatka­n.

Kepala Dinsos Suharto Wardoyo menjelaska­n, ada dua jenis pelayanan di kelurahan. Yaitu, program keluarga harapan (PKH). Lewat program itu, masyarakat yang tidak mampu mendapatka­n bantuan pemerintah.

Jenis layanan kedua adalah bantuan pangan nontunai (BNPT). Pada masa pandemi Covid-19, pemberian bantuan itu sangat dibutuhkan. Tujuannya, meringanka­n beban warga dalam memperoleh sembako. ’’Minggu ini seluruhnya sudah siap,’’ terangnya.

Dispendukc­apil menyiapkan empat jenis pelayanan di kelurahan. Di antaranya, permohonan akta kelahiran, permohonan akta kematian, legalisir dokumen kependuduk­an secara elektronik, serta layanan permohonan ganti nama yang membutuhka­n penetapan pengadilan negeri. ’’Pelayanan tersebar di 154 kelurahan,’’ ucap Kepala Dispendukc­apil Agus Imam Sonhaji.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia