Jawa Pos

Korban Gempa Dilanda Waswas

Jumlah Bangunan Rusak Bertambah

-

KABUPATEN PASURUAN, Jawa Pos – Pandangan Darmaji menyapu dinding salah satu kamar di rumahnya. Dia terus menatap tembok bagian atas yang sekarang sudah tak berbekas. Sekitar 1,5 meter bagian atas tembok itu runtuh. Lebar dinding kamarnya sekitar 3 meter. Dari celah tembok yang runtuh itu, bisa langsung melihat pepohonan yang tumbuh di luar rumah Darmaji.

Rumah di Dusun Kadipaten, Desa/Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, itu ditempati Darmaji bersama keluarga kecilnya. Istri dan satu anak. Saat ditemui kemarin (11/4), dia masih tak mengira gempa bumi yang terjadi di perairan selatanMal­angmembuat­tembok di dua kamar rumahnya ambruk. Meski dia juga sadar, bangunan rumah itu sudah berumur.

Sedih sudah pasti. Rasa waswas terus menggelayu­ti pikirannya. Sejak tembok kamarnya runtuh, Darmaji tak tenang. Semalaman setelah kejadian itu, dia tak bisa tidur dengan nyenyak. Yang paling dia khawatirka­n ialah anak dan istrinya. ’’Takut. Nggak bisa tidur,” ujarnya. Kecemasan Darmaji itu cukup beralasan. Sebab, sebagian dinding rumahnya juga retak-retak akibat guncangan. ’’Ini didorong saja mungkin bisa jebol,” imbuh Darmaji sembari menunjuk dinding rumahnya. Untuk mengantisi­pasinya, dia memasang kayu dan bambu di tembok luar sebagai penyangga.

Dia berharap tidak ada kejadian buruk yang menimpa rumahnya. Darmaji juga tak punya pilihan tempat untuk mengungsi. Karena itu, dia dan keluargany­a tetap bertahan di rumah tersebut. Mereka berharap ada bantuan pemerintah untuk merehab rumahnya. ’’Kalau ada bantuan ya saya terima. Tapi, kalau nggak ada ya cari sendiri. Kerja, ngumpulkan sedikit-sedikit,” tuturnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan Ridwan Harris memastikan, pihaknya tengah menginvent­arisasi kerusakan dampak gempa di wilayahnya. Hingga kemarin, bangunan yang rusak di wilayah kabupaten terus bertambah. Pada hari pertama, BPBD mencatat sebanyak 13 rumah. Kerusakan juga dialami hotel, rest area, gedung madin, masjid, dan pura. Masing-masing satu bangunan. ’’Hari ini kami lanjutkan pendataan. Jumlah rumah warga yang rusak bertambah jadi 16 unit,” kata Harris.

Dia tak memerinci di mana saja rumah yang rusak. Hanya, lanjut Harris, kerusakan bangunan tersebar di tiga kecamatan. Yakni, Tosari, Puspo, dan paling banyak di Tutur. Di kawasan itu pula, ada sebuah pura yang baru diketahui rusak kemarin (11/4). ’’Jadi, ada dua pura yang rusak. Kemarin di Tosari. Setelah kami telusuri hari ini, ada satu lagi di Tutur,” bebernya. Dia juga memastikan, tidak ada korban jiwa akibat gempa di Malang. ’’Hanya kerugian materi,” ujarnya. Mengenai besaran kerugian materi itu, pihaknya memerlukan waktu untuk melakukan penilaian teknis.

 ?? JAWA POS RADAR BROMO ?? BUTUH BANTUAN PERBAIKAN: Darmaji memasang kayu dan bambu sebagai penyangga tembok rumahnya yang hampir ambruk akibat gempa.
JAWA POS RADAR BROMO BUTUH BANTUAN PERBAIKAN: Darmaji memasang kayu dan bambu sebagai penyangga tembok rumahnya yang hampir ambruk akibat gempa.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia