Ragam Tema Hari Besar dalam Nabasa
SURABAYA, Jawa Pos - Sebuah kanvas lukisan berukuran 100 x 140 sentimeter tampak menyambut di bagian lobi Varna Hotel Surabaya kemarin (11/4). Karya itu berupa gambar bumi di angkasa yang dikelilingi kupu-kupu beragam warna. Judulnya Hijau Bumiku, karya seniman Buggy Budijanto. Menurut dia, lukisan tersebut memaknai kesuburan planet bumi. ’’Hijau dan subur karena banyak pohon dan disenangi oleh makhluk hidup,” kata seniman asal Surabaya itu.
Selain itu, terdapat 25 lukisan lain di belakang dan samping lukisan Buggy. Itulah suasana pameran lukisan bertajuk Nabasa Exhibition. Sebanyak 21 perupa Jawa-Bali berpartisipasi dalam agenda tersebut.
Di antaranya, seniman Nining Hari Wiko yang melukis rupa seikat bunga mawar. Lukisan itu diberi judul Love in Red Rose. Menurut dia, karya tersebut memaknai kecantikan seorang perempuan. Meskipun memiliki beragam karakter fisik dan psikis yang berbeda, perempuan dianggap tetap memiliki kecantikan yang khas.
’’Seperti mawar yang berduri, tapi tetap indah dipandang dan harum,” papar seniman 65 tahun itu.
Ada juga lukisan dengan rupa panen milik Dodik Hartono. Karyanya menggambarkan suasana panen raya di sebuah sawah. Terlihat rupa alam yang subur dan dipenuhi udara segar pagi hari di lukisannya. Menurut Dodik, rupa tersebut memang menyimbolkan kesuburan.
’’Saya ingin memberi energi positif lewat rupa ini kepada penikmat seni,” papar seniman yang tinggal di kawasan Medokan Ayu, Surabaya, itu.
Penyelenggara Ida Fitria menjelaskan perihal acara itu. Fitri mengatakan, pameran tersebut diselenggarakan untuk menyambut sejumlah hari besar pada April. Mulai Ramadan dan Idul Fitri, Hari Kartini, Hari Buruh, hingga Hari Pendidikan Nasional. Karena itu, tema lukisannya sangat beragam.
’’Semua hari besar itu mewakili tema lukisannya,” jelasnya. Kali ini pihaknya menggandeng pelukis asal Jawa-Bali. Tujuannya, mempererat tali persaudaraan sesama seniman.