Jawa Pos

Diminta Tak Hanya Gertak Sambal

-

JAKARTA, Jawa Pos – Panitia Kerja (Panja) Mafia Tanah Komisi II DPR RI mengaku telah menerima banyak laporan kasus pertanahan. Dewan diminta serius mengatasi persoalan tersebut.

Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang mengatakan, pihaknya berjanji menuntaska­n seluruh laporan masyarakat yang diterima. Sebagai ketua panja mafia tanah, kata Junimart, dirinya sudah berkoordin­asi dengan penegak hukum agar bersinergi mengatasi konflik agraria. Menurut dia, sampai saat ini, ada empat kardus laporan terkait pertanahan. ”Kami upayakan segera mungkin menuntaska­n semua laporan itu,” ujarnya kemarin (16/4).

Legislator dapil Sumatera Utara III itu memberikan peringatan keras kepada para oknum yang terlibat dalam aksi mafia tanah. Menurut politikus PDIP tersebut, yang menjadi korban adalah masyarakat. Diambil orang-orang yang tidak berhak. Mayoritas pelakunya adalah para pengusaha. ”Jangan coba-coba, tidak ada tebang pilih dalam masalah ini,” tegasnya.

Dia juga menyoroti permainan para mafia tanah yang kerap beraksi dalam lelang perbankan. Itu menjadi laporan terbanyak yang diterima panja. Panja siap membereska­n proses lelang yang penuh permainan itu. ”Kami akan sapu rata,” pungkasnya.

Pengamat politik Ujang Komarudin mengapresi­asi langkah komisi II. Namun, dia mengingatk­an jangan sampai janji itu hanya gertak sambal. ”Yang hari ini berteriak, besok keok. Rakyat sedang butuh bantuan DPR, jadi sudah seharusnya DPR mendengar aspirasi rakyat,” kata Ujang.

Dosen Universita­s Al-Azhar Indonesia (UAI) itu mengatakan, Istana saja tidak bisa berbuat banyak terkait konflik agraria. Dari ribuan kasus, yang tuntas masih bisa dihitung. Langkah panja mafia tanah layak disimak, apakah akan bisa bertahan memperjuan­gkan aspirasi rakyat ataukah akan sayup-sayup lalu melempem saat berhadapan dengan para mafia tanah. ”Jangan sampai karena disetor, lalu diam. Ini celaka buat rakyat,” tegasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia