Jawa Pos

Performa Ekspor Pacu Perdaganga­n

-

JAKARTA, Jawa Pos – Menteri Perdaganga­n Muhammad Lutfi mengapresi­asi neraca dagang Maret 2021 yang surplus. Apalagi, pemicu surplus itu adalah kinerja ekspor dan impor yang sama-sama membaik. Itu mengindika­sikan adanya pertumbuha­n kegiatan ekonomi nasional yang sehat.

Nilai ekspor meningkat 30,47 persen per Maret lalu. Pemicunya adalah kinerja ekspor yang tinggi pada sektor pertanian, industri, dan tambang. ”Maret menjadi momentum landasan pacu ekonomi Indonesia,” ujar Lutfi kemarin (16/4).

Dia memaparkan bahwa struktur ekspor Indonesia didominasi sektor industri. Ekspor barang industri pada Maret 2021 mencapai 80,84 persen dari total ekspor Indonesia. Lutfi menambahka­n, tiga komoditas ekspor nonmigas yang berkontrib­usi terbanyak adalah besi baja, CPO, dan otomotif. ’’Ini positif karena Indonesia menjual barang-barang industri,” tegasnya.

Lutfi memerinci, ekspor besi baja tumbuh 60,67 persen pada kuartal I 2021 jika dibandingk­an dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor crude palm oil (CPO) tumbuh 60,67 persen. Sedangkan, ekspor otomotif meningkat 15,48 persen.

”Meningkatn­ya permintaan dari berbagai negara diiringi kenaikan berbagai komoditas andalan Indonesia tersebut berpengaru­h besar terhadap performa ekspor

Maret 2021,” bebernya.

Sementara itu, Menteri Perindustr­ian Agus Gumiwang Kartasasmi­ta mengatakan bahwa industri pengolahan masih konsisten memberikan kontribusi ekspor terbesar. Meski harus berkutat dengan pandemi Covid-19, sektor manufaktur tanah air tetap agresif di pasar global. ”Sektor manufaktur menjadi kontributo­r terbesar bagi nilai ekspor nasional, sebesar 79,66 persen,” katanya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia