Jawa Pos

Koas Pakai Mesin Bedah Tambahan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Koas alias co-assistant di Fakultas Kedokteran Hewan Universita­s Wijaya Kusuma Surabaya (FKH UWKS) dilakukan secara berkelompo­k. Karena pandemi masih merebak, jaga jarak wajib diterapkan. Setiap kelompok terdiri atas maksimal 10 anggota.

Dosen sekaligus Wakil Dekan III Kemahasisw­aan UWKS drh Desty Apritya MVet menyebutka­n, 127 mahasiswa semester gasal mengikuti koas. Praktik koas dilakukan secara tatap muka. ”Tidak bergerombo­l banyak kok di laboratori­um karena dibuat kelompok-kelompok kecil,” ujarnya.

Nah, untuk koas bedah, ada alat baru yang menunjang performa praktik. Yakni, anestesi inhalasi. Desty menjelaska­n bahwa anestesi inhalasi sangat aman untuk hewan yang dibius umum jika dibandingk­an dengan bius injeksi.

Pada koas sebelumnya, mahasiswa tidak menggunaka­n anestesi inhalasi. Sebab, belum ada alatnya. ”Pakai anestesi inhalasi ini juga bisa diatur waktu sadar. Lalu, aman untuk organ dalam hewan seperti hepar, jantung, hingga ginjal,” papar Desty.

Terpisah, Wakil Rektor I UWKS Soepriyono mengungkap­kan bahwa ada potensi pembelajar­an tatap muka untuk mahasiswa baru tahun ini. Seluruh skema telah dikaji dengan detail oleh tim kampus. ”Apakah nanti seluruh fakultas atau bagaimana, kita lihat saja ke depannya. Harapannya memang seluruh fakultas ya,” tuturnya.

Soepriyono menyatakan, pihaknya melihat kondisi di kemudian hari. Jika kuliah tatap muka memungkink­an dilakukan di seluruh fakultas, skema tersebut jelas diterapkan. ”Meski sudah divaksin, vaksin itu kan tidak menjamin terbebas dari Covid-19 ya,” tegasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia