Kelurahan Lakukan Pemetaan Pelaku UMKM
SURABAYA, Jawa Pos – Kelurahan melakukan pendataan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sejak kemarin (16/4). Hal itu dilakukan untuk memetakan pelaku usaha yang terdampak Covid-19. Kegiatan tersebut juga sebagai database bila ada bantuan yang dikhususkan untuk mereka.
Sekitar 500 pelaku UMKM berdatangan ke Kelurahan Kedung Baruk. Mereka menyetor data atas usahanya. Mulai perincian jenis usaha hingga foto usaha mereka. Mereka begitu antusias karena berharap ada insentif yang didapat setelah menyerahkan data.
Plt Lurah Kedung Baruk Sujari mengungkapkan, pihak kelurahan hanya mendapat instruksi untuk mendata semua pelaku usaha. Kemudian, mereka menyetor ke pemkot. Soal apakah ada bantuan yang bakal diberikan, Sujari belum bisa memastikan. Berdasar pengalaman sebelumnya, bantuan datang dari pemerintah pusat. ’’Kemungkinan begitu, tapi lebih lanjutnya akan ada pengumuman lagi,’’ terangnya.
Sujari menambahkan, pendataan itu juga untuk memetakan UMKM di wilayahnya. Dengan begitu, mereka bisa melakukan pembinaan secara tepat sasaran. ’’Bukan hanya makanan dan minuman saja. UMKM kerajinan memiliki potensi untuk dikembangkan,’’ ucap pria yang menjabat Kasi Trantib Kecamatan Rungkut itu.
Terpisah, pendataan juga dilakukan di Kelurahan Medokan Ayu. Mereka menggencarkan pendataan UMKM untuk melihat sejauh mana potensi yang bisa dikembangkan. Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Medokan Ayu Mikhael Markus mengatakan, saat ini potensi yang ada di kawasan itu adalah produk mangrove. ’’Ada satu warga yang membuat olahan dari buah mangrove. Khususnya untuk sektor minuman,” ujarnya.
Mangrove sendiri, lanjut dia, merupakan identitas kelurahan juga. Selain dijadikan minuman, pelaku UMKM mengolah tumbuhan pesisir itu sebagai produk sampo, permen, selai, dan sambal. Markus menuturkan, sejauh ini ada 1.500 UMKM yang dibina kelurahan. ’’Kami biasanya melakukan pemantauan secara langsung ke tempat pengolahan,” katanya.