ASTOR, Alat Budi Daya Ikan Tuna Bertenaga Surya
SURABAYA, Jawa Pos – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan alat budi daya ikan lepas pantai. Namanya ASTOR (automatic offshore aquaculture with solar energy). Inovasi tersebut didesain untuk meningkatkan produksi budi daya ikan tuna lepas pantai bertenaga surya. Karya itu dirancang Muhammad Akbar Hardian, Dinda Febriani Analiyah, dan Brigitta Violna El Tito.
Dinda menjelaskan, ide tersebut bermula karena Indonesia memiliki potensi laut yang besar dan perlu dimaksimalkan. Salah satunya adalah budi daya ikan tuna lepas pantai. Saat ini budi daya masih dilakukan secara manual. Untuk mengurusnya, dibutuhkan 15–20 orang per hari. ”Hasilnya juga belum bisa maksimal,” katanya.
Tiga mahasiswa yang bergabung dalam Tim Doa Ayah
Ibu itu pun langsung mendesain alat budi daya ikan lepas pantai dengan energi surya. Alat tersebut juga dapat meningkatkan produksi ikan tuna lepas pantai. ”Panen ikan tuna berpotensi meningkatkan perekonomian. Dalam setahun, setidaknya kontribusi penghasilan dari ikan tuna lepas pantai ini mencapai USD 480 juta,” jelasnya.
ASTOR didesain untuk beroperasi secara otomatis. Alat itu dilengkapi dengan sistem monitor (monitoring system), sistem pemberian pakan (feeding system), ruang penyimpanan pakan (food storage), sistem sel surya (solar system), ruang penyimpanan (operational dan sistem keamanan
menggunakan kamera CCTV. ”Pemberian pakan melalui feeding system terhubung langsung dengan monitoring system. Seluruh sistem juga dapat bekerja dengan energi listrik yang dihasilkan sel surya,” papar Dinda.
Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari. Sistem akan menerima perintah dari sensor di dalam monitor untuk mengeluarkan pakan.