Jawa Pos

SMK Negeri Nonreguler Awali PPDB

SMKN 12 Mensyaratk­an Tes Bakat Minat Daring

-

SURABAYA, Jawa Pos – Tidak semua satuan pendidikan di jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK) menyelengg­arakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan teknis yang sama. Dispendik Jatim memberikan semacam otonomi khusus pada beberapa sekolah untuk mengadakan PPDB sesuai dengan kebutuhan jurusan di sekolah tersebut. Salah satunya adalah SMKN 12 Surabaya yang diberi kebebasan untuk menjaring siswa di luar petunjuk teknis (juknis) reguler dari Dispendik Jatim.

”SMKN 12 jadi salah satu yang khusus karena sekolah seni butuh dukungan bakat dan minat,” ujar Kepala SMKN 12 Bhiwara Sakti Pracihara. Hampir semua jurusan di sekolah itu bakal melakukan PPDB secara mandiri. Kecuali satu jurusan, yakni multimedia. Sosialisas­i sekaligus pendaftara­n pun sudah dibuka pihak sekolah mulai pertengaha­n Maret hingga kemarin (16/4). ”Hanya multimedia yang ikut PPDB secara reguler. Sementara itu, empat belas jurusan seni yang ada di SMKN 12 mensyaratk­an tes bakat minat,” imbuhnya.

Kepala sekolah yang akrab disapa Praci itu menjelaska­n, calon peserta didik harus melakoni tes bakat dan minat secara daring. Selain itu, mereka diwajibkan mengirim video yang berisi rekaman praktik sesuai dengan jurusan yang dipilih. Dia mencontohk­an calon siswa jurusan seni tari. Mereka harus memperliha­tkan video saat melakukan gerakan dasar tari dalam durasi kurang lebih tiga menit. Begitu juga calon siswa yang mau mendaftar jurusan seni lukis. Mereka mesti membuat video yang berisi praktik menggambar dari awal hingga menjadi sebuah gambar utuh. ”Minimal harus bisa menggambar realis seperti flora dan fauna. Atau, gambar gelas dan cangkir. Goresan anak yang bisa menggambar itu kan nanti bisa kelihatan dalam video,” jelas dia.

Praci mengungkap­kan, dalam tes bakat minat secara online itu, ada peluang calon siswa didik tidak diterima karena dianggap tidak memiliki bakat sama sekali pada bidang yang dituju. Kalau dipaksakan diterima, imbuhnya, ada risiko pada kemudian hari. ”Misalnya, siswa seni tari tidak punya dasar tari, tapi masuk di jurusan itu. Dalam perjalanan pembelajar­an di sekolah, akhirnya mrotol karena tidak mampu. Bisa jadi dulunya milih jurusan karena ngikut teman atau dipaksa orang tua. Di SMK itu, calon peserta didik harus memilih betul-betul karena memang passion,” ungkapnya.

”Pekan depan calon siswa sudah menjalani tes peminatan. Kami memang harus mendahului PPDB agar nanti di akhir bisa tahu ada kuota sisa atau tidak,” jelasnya.

BHIWARA SAKTI PRACIHARA

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia