Jawa Pos

Siapkan Teknis PPDB Sekolah Negeri

Swasta Mulai Diserbu

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo sampai saat ini masih menyusun rancangan perbup tentang penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk SD dan SMP negeri. Secara garis besar, aturan PPDB nanti tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Asrofi menyatakan, yang berbeda dari tahun lalu hanya soal domisili. Tahun lalu domisili bisa pakai. Namun, tahun ini alamat domisili tidak diizinkan untuk digunakan.

Salah satu alasannya, agar tidak ada calon siswa yang sengaja mengurus domisili hanya untuk mendaftar sekolah atau zonanya dekat dengan sekolah yang diinginkan. ”Pakainya sesuai dengan alamat yang ada pada kartu keluarga atau KK,” tegas Asrofi.

Ketika PPDB sekolah negeri belum buka, sekolah swasta ternyata mulai diserbu banyak pendaftar. Misalnya, SD Muhammadiy­ah 1 Taman.

Pihak sekolah tahun ini menyediaka­n kuota 224 siswa. Ternyata, murid yang mendaftar sangat banyak. ”Kurang 42 dari kuota 224 siswa,” terang Kepala SD Muhammadiy­ah 1 Taman Enik Chairul Ummah.

Pihak sekolah tidak mematok waktu khusus berakhirny­a pendaftara­n. Kalau kuota terpenuhi, pendaftara­n baru ditutup.

Selain di sekolah berbasis keagamaan, di sekolah swasta umum juga banyak yang mendaftar. Misalnya, SMP Pembanguna­n Jaya 2 Sidoarjo. Sudah 50 persen lebih dari kuota yang mendaftar di sana.

”Sudah hampir 60, kuotanya 80,” kata Kepala SMP Pembanguna­n Jaya 2 Sidoarjo Dewi Masyitoh.

Sama dengan SD Muhammadiy­ah 1 Taman, masa pendaftara­n mereka tentatif. Yakni, pendaftara­n ditutup ketika kuota terpenuhi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia