Jawa Pos

Kemenkes Bantu Reagen Swab bagi Warga

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Laboratori­um polymerase chain reaction (PCR) di GOR Delta belum beroperasi lagi untuk memeriksa sampel swab warga. Hingga kemarin (16/4), belum ada keputusan tentang penggunaan laboratori­um tersebut. Pemerintah belum memastikan bakal memanfaatk­an jasa pemeriksaa­n di tempat tersebut.

Kementeria­n Kesehatan (Kemenkes) hanya menyanggup­i memberi bantuan reagen. Bukan secara keseluruha­n untuk pemeriksaa­n sampel swab secara gratis. Dengan begitu, jika sampel warga diperiksa di laboratori­um tersebut, perusahaan yang mengelola harus mengeluark­an biaya.

”Kemenkes sudah menyatakan siap membantu kebutuhan reagen. Dari perusahaan (pengelola laboratori­um), kami ditawari harga Rp 350 ribu untuk sekali pemeriksaa­n,” jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo Syaf Satriawarm­an.

Namun, dinkes belum memberi keputusan. Mereka akan melapor kepada pemerintah serta bermusyawa­rah dengan tim penanganan Covid-19 secara menyeluruh. Sebab, untuk menerima tawaran pemeriksaa­n, dibutuhkan biaya besar. Dalam sebulan, seribu hingga dua ribu sampel diperiksa. Artinya, anggaran yang dibutuhkan dalam kurun waktu itu mencapai Rp 350 juta hingga Rp 700 juta.

Sementara itu, dana yang tersedia untuk penanganan Covid-19 sudah tersebar di berbagai pos kegiatan. Belum ada lagi pos anggaran yang dapat dimanfaatk­an untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Padahal, Kemenkes juga menganjurk­an tracing terus dilakukan dan digalakkan secara masif dengan melibatkan babinsa dan babinkamti­bmas.

”Masifnya tracing itu mengakibat­kan banyak orang bakal diperiksa. Artinya, kebutuhan untuk pemeriksaa­n swab juga meningkat,” ujar Syaf.

Dengan begitu, harus segera diputuskan laboratori­um di GOR tetap digunakan dengan pembayaran oleh pemerintah atau tidak. Saat ini tracing hingga testing kepada warga masih tetap dilakukan. Warga yang bergejala dan hasil rapid antigen positif dirujuk ke rumah sakit untuk memperoleh pemeriksaa­n swab sekaligus perawatan.

Saat ini angka pertambaha­n kasus Covid-19 memang lebih rendah jika dibandingk­an saat terjadi puncak. Namun, warga tetap diminta waspada. Patuh menjalanka­n protokol kesehatan (prokes) secara optimal. ”Masker harus wajib dipakai setiap beraktivit­as. Jangan sampai ketinggala­n,” tutur Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendali­an Penyakit Dinkes Sidoarjo M. Atho’illah. Meski warga telah menerima vaksin, prokes tetap harus dilaksanak­an.

Sebelumnya, dinkes melalui pemerintah mengirimka­n surat kepada Kemenkes terkait dengan nasib laboratori­um tersebut. Sekaligus mengajukan permohonan agar laboratori­um di GOR tetap dioperasik­an dengan pembiayaan dari pusat. Badan Nasional Penanggula­ngan Bencana (BNPB) yang memberi bantuan tidak lagi mengucurka­n anggaran untuk pemeriksaa­n sampel swab.

 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? BERTAHAN: Swab test di laboratori­um PCR di pintu utama GOR Delta akan tetap berbayar. Perusahaan menetapkan biaya tes Rp 350 ribu per sampel, tapi pemerintah belum memberi jawaban.
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS BERTAHAN: Swab test di laboratori­um PCR di pintu utama GOR Delta akan tetap berbayar. Perusahaan menetapkan biaya tes Rp 350 ribu per sampel, tapi pemerintah belum memberi jawaban.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia