Jawa Pos

Insentif Nakes Dibebankan ke APBD

Butuh Dana Rp 8 M Setahun

-

BANGKALAN, Jawa Pos – Insentif untuk tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Bangkalan belum bisa dicairkan. Terutama, untuk jatah 2021. Sebab, alokasinya dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Sementara itu, hingga kini finalisasi refocusing belum kelar.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan Sudiyo menyatakan, untuk 2020, insentif nakes sudah dicairkan. Hanya untuk Desember yang belum cair lantaran bersamaan dengan tutup tahun anggaran. ”Insentif sudah dibayarkan semua, kecuali satu bulan itu,” ungkap pejabat yang akrab disapa Yoyok tersebut kemarin (16/4).

Pemberian insentif kepada nakes semula dari Kementeria­n Kesehatan (Kemenkes). Kini, untuk 2021 dibebankan pada APBD. Pada 2020, insentif yang dicairkan tersebut berkisar Rp 18 miliar. Dana sebesar itu meliputi dinkes dan RSUD Syamrabu. ”Karena nakes itu garda terdepan dalam penanganan Covid-19,” ujarnya.

Berhubung insentif nakes tahun ini dibebankan pada APBD, dinas harus menunggu refocusing selesai. Biasanya, insentif tersebut sudah meliputi pekerja rumah sakit dan puskesmas. ”Kita tunggu saja. Tapi, yang jelas sekarang dibebankan ke APBD,” sebutnya.

Mantan kepala Puskesmas Blega itu menyatakan, meski secara angka belum klir berapa anggaran untuk insentif nakes, pihaknya mengusulka­n, perkiraan butuh dana Rp 8 miliar selama setahun. ”Karena nakes itu risikonya besar. Untuk itu, wajar ada insentif kepada mereka,” katanya.

Pekerjaan mereka sangat rentan terpapar Covid-19. Bahkan, taruhannya nyawa. Kendati begitu, sebagai bentuk apresiasi, perlu insentif. ”Sepantasny­a mereka mendapatka­n itu,” tuturnya. ”Mereka yang mendapatka­n insentif, di antaranya, dokter spesialis, dokter umum, analis, perawat, bidan, dan dokter gigi,” imbuhnya.

Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Nur Hasan mengaku, insentif tersebut sudah tepat diberikan kepada nakes. Sebab, risiko mereka sangat besar. Hanya, besarannya tetap disesuaika­n timgar (tim anggaran). ”Pasti sudah ada hitunganny­a. Apalagi, tujuan refocusing untuk penanganan Covid-19 dan dampak ekonomi,” ucapnya.

 ?? JAWA POS RADAR LAMONGAN ?? DAMPAK SIKLON: Air meluber menggenang­i jalanan di Desa Sukosongo akibat luapan aliran Kali Gempol.
JAWA POS RADAR LAMONGAN DAMPAK SIKLON: Air meluber menggenang­i jalanan di Desa Sukosongo akibat luapan aliran Kali Gempol.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia