Diprediksi Bakal Terjadi Mudik Prematur
Kenaikan Penumpang Diperkirakan 50 Persen
KOTA MOJOKERTO, Jawa Pos – Larangan mudik pada periode 6–17 Mei bukan tidak mungkin bakal memunculkan gelombang mudik sebelum waktunya. Puncaknya diprediksi terjadi sepekan sebelum masa larangan resmi diberlakukan. Saat itu, jumlah penumpang di Terminal Kertajaya, Kota Mojokerto, diperkirakan meningkat hingga 50 persen.
Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional UPT LLAJ Mojokerto Yoyok Kristyowahono mengatakan, aktivitas di Terminal Kertajaya masih terbilang longgar. Kondisi itu sebagaimana yang terjadi setahun terakhir sejak pandemi
Covid-19 merebak.
”Sekitar 200 sampai 245 kendaraan yang keluar masuk di terminal dalam 24 jam,” ungkapnya.
Terkait regulasi pemerintah pusat yang melarang mudik libur Lebaran 2021, Yoyok belum berani berkomentar banyak. Pasalnya, pihak terminal masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Pemprov Jatim sebagai pedoman pelaksanaan di lapangan. ”Saya masih menunggu juknis. Apakah terminal itu tetap dioperasikan seperti sekarang atau ada perubahan,” terangnya.
Larangan mudik itu dinilai terlalu dini diputuskan. Sebab, setelah ada larangan mudik, pemerintah kembali mengeluarkan regulasi tentang mudik lokal. Terdapat peraturan baru yang mengizinkan pergerakan mudik di tingkat wilayah aglomerasi atau kota-kota yang berdekatan.
Sementara itu, pelaksanaan peraturan tersebut masih digodok. Pihaknya memprediksi, terdapat peningkatan penumpang menjelang libur Lebaran nanti. Warga bakal bersiasat dengan melakukan perjalanan lebih awal. Kepadatan akibatmudikdiniitudimungkinkan terjadi seminggu sebelum periode larangan. ”Seminggu sebelumlaranganmudikbakalada lonjakan penumpang,” ujar Yoyok.
Dengan kata lain, puncak mudik bakal terjadi mulai akhir bulan ini hingga awal bulan depan. Dia menyebut peningkatan akibat penumpang mudik prematur itu bakal mencapai 50 persen.