Dukung Perempuan Bersuara lewat Data
SURABAYA, Jawa Pos – ”Data terkait masalah perempuan penting dibuka untuk dicari solusinya,” ucap Direktur Institut KAPAL Perempuan Misiyah. Dia mengatakannya saat menjadi narasumber di Sekolah Virtual Perempuan pada Jumat (9/4).
Menurut Misiyah, data masalah perempuan sering kali tertimbun kepentingan politik. Karena itu, perempuan harus bersuara dengan dukungan perempuan lain.
Misiyah menyatakan bahwa data tentang perempuan penting untuk digali dan dianalisis. Misalnya, kekerasan terhadap perempuan. Selama ini, data itu kerap tersembunyi dan tertimbun kepentingan lainnya. Sebab, tidak banyak perempuan yang mau bersuara. Menurut dia, hal itu terjadi karena perempuan kerap kali disalahkan saat menyuarakan masalahnya.
”Maka, diperlukan dukungan dari perempuan lain untuk mendengarkan keluhannya,” katanya. Menurut Misiyah, jika data masalah diungkap lebih banyak, akan ada banyak solusi yang tercipta. Dia pun menyarankan agar komunitas perempuan terus mendukung hal tersebut. Caranya, menjadi wadah bagi perempuan yang mengalami ketidakadilan.
Pemandu acara Anna Liwun juga menyetujui pendapat tersebut. Menurut dia, perempuan adalah segmen yang paling terdampak saat pandemi. Itu terlihat dari kasus kekerasan terhadap perempuan yang semakin tinggi. Namun, perempuan semakin tidak memiliki wadah untuk bersuara dan tempat perlindungan. Sebab, dibatasi kebijakan karantina. ”Penting agar kita membantu mereka bersuara, meski hanya lewat virtual,” ucapnya.
Penyelenggara Iva Hasanah mengapresiasi sejumlah tanggapan tersebut. Menurut dia, diperlukan kesadaran kritis untuk masalah perempuan. Misalnya, menyajikan, menganalisis, dan memberikan solusi lewat data. Dalam hal tersebut, komunitas perempuan bisa membantu agar maksimal.
Iva juga menyatakan bahwa acara itu terselenggara untuk memperingati Hari Kartini. Harapannya, makin banyak wadah pembelajar bagi perempuan lintas daerah dan negara. Misalnya, agenda Sekolah Virtual Perempuan yang mendatangkan pembicara dari luar negeri. ”Dengan semangat Kartini, dukung perempuan untuk bersuara,” pungkasnya.