Jawa Pos

Optimistis Melonjak berkat Larangan Mudik

Pembukaan Tenant Hiburan Dukung Kenaikan Jumlah Pengunjung

-

SURABAYA, Jawa Pos – Larangan mudik diprediksi punya sisi positif bagi ritel alias pusat perbelanja­an di kota besar. Termasuk Surabaya yang banyak warganya tidak bisa pulang ke kampung halaman. Anggaran mudik kini bisa dialokasik­an untuk membeli kebutuhan atau berlibur di dalam kota.

Peluang tersebut ditangkap para pengusaha ritel. Mulai pekan ini, pengelola ritel sudah mempersiap­kan program untuk menarik pengunjung. ”Tiap tahun kami pasti punya kalender jelang Lebaran,” ucap Store Manager Metro Ciputra World Surabaya Marathondi.

Dia menyebutka­n, diskon dan koleksikol­eksi baru menjadi ujung tombak untuk menarik minat pengunjung tahun ini. Beragam poster dengan tulisan diskon atau promo. Besarnya 50–70 persen. Tulisan-tulisan itu terpasang pekan ini.

Di pihak lain, Thondi juga melihat aktivitas kunjungan terus naik. Hal itu terlihat sejak akhir Maret. ”Saya kira ritel juga terimbas dengan tenant-tenant hiburan yang mulai dibuka dan dikunjungi,” sambungnya.

Thondi memprediks­i angka transaksi bisa mencapai 70 persen jika dibandingk­an dengan 2019. ”Kalau dibandingk­an dengan 2020 tentu akan baik sekali. Kita optimistis bisa tercapai tahun ini,” tuturnya.

Ketua Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur Sutandi Purnomosid­i juga menyambut baik larangan mudik. Hal tersebut jelas bisa berdampak positif terhadap jumlah kunjungan dan transaksi di pusat perbelanja­an. ”Apalagi, THR (tunjangan hari raya) tetap cair. Jadi, ada alokasi untuk mereka belanja kebutuhan di dalam kota,” ucapnya.

Di sisi lain, larangan mudik jelas membatasi ruang gerak warga supaya kenaikan kasus Covid-19 tak terjadi. Tandi menekankan, kenaikan kasus bisa terlihat pada masa libur akhir 2020. ”Jika larangan mudik ditaati, persebaran virus juga tak seperti saat liburan akhir tahun lalu,” terangnya saat dihubungi kemarin (19/4).

Menurut dia, semua pihak tentu tak mengingink­an lonjakan kasus akibat mobilitas masuk dan keluar kota yang tinggi. Hal tersebut akan memengaruh­i berbagai sektor dan munculnya pengetatan kembali. ”Kalau ada PPKM lagi, tentu ekonomi akan terdampak lagi. Perlu usaha lagi untuk mengangkat­nya,” ujar direktur marketing Pakuwon Group tersebut.

 ?? RIANA SETIAWAN/JAWA POS ?? MENUJU NORMAL: Sebuah pusat perbelanja­an di Ciputra World Surabaya menawarkan diskon hingga 70 persen untuk menarik minat pengunjung kemarin.
RIANA SETIAWAN/JAWA POS MENUJU NORMAL: Sebuah pusat perbelanja­an di Ciputra World Surabaya menawarkan diskon hingga 70 persen untuk menarik minat pengunjung kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia