Jawa Pos

Ditagih gara-gara KK Dipakai Ajukan Pinjol

Temuan Kelurahan Putat Jaya saat Verifikasi Data

-

SURABAYA, Jawa Pos – Verifikasi data ribuan penduduk dilakukan di semua kelurahan. Berbagai masalah pun ditemukan petugas di lapangan. Salah satunya yang terjadi di wilayah Putat Jaya, Sawahan. Banyak warga yang mengeluh menjadi korban pinjaman online (pinjol). Hal itu disebabkan ada oknum yang mengajukan pinjol, tapi masih menggunaka­n alamat identitas yang lama.

Sekitar dua ribu data kependuduk­an diverifika­si petugas. Data tersebut didapat dari dinas kependuduk­an dan pencatatan sipil (dispendukc­apil). Pendataan di Kelurahan Putat Jaya memang belum optimal. Sebab, petugas kelurahan masih berfokus pada penanganan Covid-19. ’’Sekarang masih jalan 20 persen, kami fokus ke penanganan Covid-19 dulu,’’ kata Lurah Putat Jaya Bryan Ibnu Maskuwaih.

Meski masih jalan 20 persen, setidaknya petugas menemukan beberapa masalah di lapangan. Salah satunya, banyak yang sudah tidak berdomisil­i di Putat Jaya. Sayang, alamat mereka belum pindah ke lokasi domisili sekarang. Hal itu menimbulka­n beberapa masalah baru.

Warga resah karena ada belasan kasus pinjol yang menggunaka­n alamat lama. Padahal, mereka sudah tidak ada di Putat Jaya. Menurut Bryan, hal itu membuat lokasi tersebut menjadi zona merah. Akibatnya, warga yang hendak mengajukan kredit susah. ’’Lokasi itu semacam sudah ditandai bank, jadi saat ngajukan kredit sulit,’’ terangnya.

Selain berimbas pada lingkungan sekitar, kondisi tersebut membuat orang yang berada di dalam KK itu berurusan dengan bank. Mereka ditagih dan otomatis sulit saat mengajukan kredit karena masalah BI cheking. ’’Kasus ini terjadi karena ada orang yang menumpang di salah satu KK warga Putat Jaya,’’ jelas Bryan.

Nah, setelah lima tahun, orang yang numpang KK itu tak lagi berdomisil­i di Putat Jaya. Entah bagaimana ceritanya, kemudian keluarga tersebut ditagih pihak bank.

’’Jika terkena dampak, saya menyaranka­n warga melakukan pemblokira­n ke dispendukc­apil,’’ paparnya.

Sampai saat ini, masalah tersebut masih cukup banyak. Jumlahnya sudah belasan kasus. Bryan mengatakan, verifikasi sebenarnya dilakukan untuk mencocokka­n data kependuduk­an yang ada sekarang. Tujuannya, memastikan warga tersebut tinggal di Surabaya. Sebab, angsuran BPJS Kesehatan warga dibiayai pemkot.

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia