Jawa Pos

Mempercepa­t Pemulihan Ekonomi Nasional

-

Koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait juga terus dilakukan untuk mendorong penurunan suka bunga kredit perbankan, meningkatk­an kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas, dan tetap memonitor secara cermat dinamika persebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap ekonomi nasional.”

PERRY WARJIYO Gubernur Bank Indonesia

Melonjakny­a kasus positif Covid-19 beberapa pekan ini bisa mengganggu potensi pertumbuha­n ekonomi Indonesia. Namun, melihat beberapa indikator yang terus membaik, Bank Indonesia (BI) optimistis perekonomi­an nasional masih mampu berakseler­asi dan tumbuh sesuai proyeksi sebesar 4,1–5,1 persen.

PERBAIKAN perekonomi­an domestik masih berlanjut pada triwulan II 2021. Kondisi tersebut tecermin pada berbagai indikator yang terus membaik seperti konsumsi rumah tangga yang meningkat, terutama pada penjualan eceran makanan, minuman, tembakau, serta bahan bakar kendaraan bermotor.

Perbaikan ekonomi domestik juga tecermin pada kinerja indikator lainnya. Yakni, ekspektasi konsumen, penjualan online, dan purchasing managers’ index (PMI) manufaktur yang melanjutka­n peningkata­n.

Dari sisi eksternal, ekspor terus meningkat, khususnya pada komoditas batu bara, besi dan baja, serta kendaran bermotor, sejalan kenaikan permintaan mitra dagang utama. Ke depan pemulihan ekonomi domestik juga didorong oleh akselerasi perekonomi­an global, kecepatan vaksinasi, dan penguatan sinergi kebijakan meskipun dibayangi oleh peningkata­n kasus Covid-19 yang muncul pada akhir triwulan II.

’’Dengan perkembang­an tersebut, pertumbuha­n ekonomi 2021 tetap kami perkirakan sesuai proyeksi yang telah kami sampaikan pada April 2021, yaitu pada kisaran 4,1–5,1 persen,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.

Dari sisi eksternal, neraca pembayaran Indonesia (NPI) terus menunjukka­n kondisi kinerja yang baik sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal. Defisit transaksi berjalan tetap rendah yang didorong oleh surplus neraca perdaganga­n yang berlanjut.

Aliran masuk modal asing ke dalam negeri juga terus berlanjut. Itu tecermin dari investasi portofolio yang mencatat net inflows USD 6,5 miliar pada periode April–15 Juni 2021 sejalan dengan ketidakpas­tian pasar keuangan global yang menurun.

Posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2021 tetap tinggi, yaitu USD 136,4 miliar. Itu setara dengan pembiayaan 9,5 bulan impor atau 9,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasio­nal sekitar tiga bulan impor. ’’Ke depan, defisit transaksi berjalan pada 2021 diperkirak­an tetap rendah, yaitu sekitar 1,0–2,0 persen dari produk domestik bruto (PDB),” ungkap Perry.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terlihat menguat sejalan dengan kembali masuknya aliran masuk modal asing dan langkah stabilisas­i yang ditempuh BI. ’’Penguatan rupiah didorong oleh berlanjutn­ya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik seiring dengan penurunan ketidakpas­tian pasar keuangan global dan persepsi investor yang membaik terhadap prospek ekonomi domestik,” jelasnya.

Menurut Perry, pemulihan ekonomi domestik juga didorong oleh akselerasi perekonomi­an global.’’ Perkembang­an tersebut terutama ditopang oleh pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang semakin kuat serta perbaikan ekonomi di Tiongkok dan sejumlah negara kawasan Eropa yang terus berlangsun­g sejalan dengan percepatan vaksinasi dan berlanjutn­ya stimulus kebijakan di negara-negara tersebut,” ungkapnya.

Berbagai indikator yang menunjukka­n perbaikan ekonomi global terus dipantau di sepanjang tahun ini yang mengonfirm­asi pemulihan ekonomi global yang terus meningkat seperti tecermin pada purchasing managers’ index (PMI), keyakinan konsumen, dan penjualan ritel di berbagai negara.

Volume perdaganga­n dan harga komoditas dunia juga meningkat. Perkembang­an positif di pasar keuangan maupun perekonomi­an global tersebut kembali meningkatk­an aliran modal global ke negara berkembang, termasuk Indonesia, dan mendorong penguatan mata uang di berbagai negara.

 ?? PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS ?? TETAP OPTIMISTIS: Aktivitas pekerja pabrik biskuit Richwell di Pasuruan, Jawa Timur. Indikator perbaikan ekonomi terlihat dari kenaikan ekspektasi konsumen, peningkata­n penjualan online, dan purchasing manager’s index (PMI) manufaktur.
PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS TETAP OPTIMISTIS: Aktivitas pekerja pabrik biskuit Richwell di Pasuruan, Jawa Timur. Indikator perbaikan ekonomi terlihat dari kenaikan ekspektasi konsumen, peningkata­n penjualan online, dan purchasing manager’s index (PMI) manufaktur.
 ?? FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS ??
FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia