Jawa Pos

Balada Kisah Pemain Terbuang

-

ST PETERSBURG, Jawa Pos Swiss dan Spanyol sama-sama lolos secara heroik ke perempat final Euro 2020. Swiss mengalahka­n kampiun Piala Dunia 2018 Prancis lewat adu penalti. Sementara itu, Spanyol memulangka­n runner-up Piala Dunia 2018 Kroasia di babak perpanjang­an waktu.

Gara-gara performa di 16 besar itu, pertemuan Swiss kontra Spanyol malam ini (2/7) di Krestovsky Stadium diprediksi menghadirk­an drama selanjutny­a di gelaran pesta sepak bola Eropa bergengsi ini (siaran langsung RCTI/iNews/Mola TV/ON Channel HD/Soccer Channel

pukul 23.00 WIB).

Kebetulan, dua tim sama-sama memiliki pemain yang sedang moncer, tetapi biasa saja di level klub. Yakni, gelandang serang Swiss Xherdan Shaqiri dan striker Juventus Alvaro Morata.

Di Euro 2020 ini, keduanya sama-sama mengemas dua gol.

Alvarito –julukan Morata– musim lalu memang mencetak 20 gol dan 12 assist dari 40 laga bersama Juventus. Namun, kisah musim ini tak terjadi pada tiga klub sebelumnya. Mulai Atletico Madrid, Chelsea, hingga Real Madrid.

Imbas dari jejak rekam yang buruk di level klub juga sempat terbawa di Euro kali ini. Morata pernah gagal mengekseku­si penalti ketika melawan Slovakia (24/6) dan gagal memanfaatk­an dua peluang emas jadi gol ketika menghadapi Swedia (15/6).

Rentetan insiden bak melengkapi hari-hari buruk Morata di Euro kali ini. Termasuk mendapat ancaman. Ancaman yang diterima di media sosial itu bernada ancaman pembunuhan yang ditujukan kepada sang istri, Alice Campello, dan tiga anaknya, Leonardo, Alessandro, dan Edoardo. Ancaman itu didapatnya pasca-Spanyol bermain imbang 1-1 kontra Polandia (20/6).

Ancaman tersebut adalah lanjutan beberapa jam sebelumnya. Kala itu, keluarga kecil jebolan akademi Real itu datang langsung menyaksika­n laga yang dihelat di Estadio La Cartuja, Sevilla. Istri dan setiap anaknya yang mengenakan jersey bertulis nama Morata langsung mendapat hujatan dari beberapa penonton yang mengetahui hal itu.

”Aku paham. Begitu Euro usai dan berakhir baik bagi kami, aku akan bicara dan aku sadar mengapa mereka (pendukung Spanyol, Red) menyerangk­u,” papar Morata kepada Marca mengenai boo ketika melawan Kroasia di 16 besar.

Meski tidak separah Morata, Shaqiri juga mengusung target serupa agar mengakhiri Euro dengan kontribusi maksimal. Sumbangsih awal sudah diberikan dengan membawa Swiss lolos ke perempat final kali pertama dalam sejarah mereka.

Setelah itu, dia bisa merefleksi­kannya untuk memperbaik­i peruntunga­n di level klub. Bagaimana tidak, dari empat klub terakhir, pemain 29 tahun itu hanya jadi pemain pilar utama bersama Stoke City. Sementara itu, bersama Bayern Muenchen, Inter Milan, dan tiga musim terakhir bersama Liverpool FC, dia hanya jadi serep di lini tengah.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia