Jawa Pos

Merilis Potensi Simon

-

KIPER Swiss Yann Sommer banjir pujian pasca menggagalk­an eksekusi penalti striker Prancis Kylian Mbappe di 16 besar Euro 2020. Banyak yang memprediks­i skenario adu penalti antara Swiss versus Spanyol sangat mungkin terjadi malam nanti (2/7).

Seandainya terjadi, Sommer akan adu tangguh dengan kiper Spanyol Unai Simon. Berbeda nasib dengan Sommer, Simon malah panen kritik. Blunder kiper Athletic Bilbao itu saat menerima back pass rekannya, Pedri, dianggap salah satu yang terburuk selama pergelaran Euro 2020 ini.

Secara pengalaman, Sommer jauh mengunggul­i Simon yang belum pernah menghadapi adu penalti sepanjang kariernya bersama La Furia Roja. Bandingkan dengan Sommer yang sudah merasakan tiga kali laga yang ditentukan dengan babak tos-tosan.

Akan tetapi, Sommer sebenarnya justru lebih sering apes jika bertemu adu penalti. Dua laga selain kontra Prancis selalu kalah. Yakni, melawan Polandia pada perempat final Euro 2016 dan perebutan tempat ketiga UEFA Nations League A kontra Inggris (10/6/2019). Skor adu penalti dua laga itu juga identik, 5-6.

Sommer boleh pede lantaran baru saja menyingkir­kan Les Bleus yang berstatus juara dunia. Namun, jika ditilik lebih jauh, kesuksesan­nya ketika menghadapi situasi tendangan penalti tidak terlalu impresif.

Selain dua kali gagal dari tiga adu penalti, dia sering gagal menggagalk­an eksekusi penalti. Rasio kesuksesan menahan penalti hanya 23 persen. Yakni, 19 sukses dari 82 penalti yang dihadapiny­a di semua ajang bersama klub dan timnas.

Angka itu hanya unggul tipis atas rasio Simon yang memiliki rasio 21 persen. Angka tersebut didapat dari lima kali sukses menggagalk­an penalti dari 23 kesempatan. Tetapi, Simon berusia delapan tahun lebih muda dari Sommer.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia