Tekan DBD dengan Ternak Cupang
SURABAYA, Jawa Pos – Di berbagai wilayah ada peningkatan kasus demam berdarah (DBD). Karena itu, warga Putat Jaya, Sawahan, menyiasati dengan berternak ikan cupang. Puluhan warga dibekali ilmu budi daya cupang. Selain meningkatkan perekonomian warga, langkah tersebut dilakukan untuk mencegah kasus DBD.
Kasus terjadinya DBD di Kelurahan Putat Jaya, Sawahan, terhitung Januari–Juni, terdapat 13 kasus. Kerena itu, upaya menggandeng perguruan tinggi pun dilakukan. Salah satunya, bekerja sama dengan Universitas Airlangga membuat program ”Kubisa Ternak Cupang”.
Maya Santyawati, sanitasi Puskesmas Putat Jaya, menuturkan, sebanyak 20 warga mendapat pelatihan ternak cupang dari kalangan profesional. Mereka juga diberi indukan betina dan jantan. Harapannya, indukan tersebut bisa dikembangbiakkan. ”Tujuannya juga untuk menekan DBD. Ikan cupang yang akan memakan jentik nyamuk,” terangnya.
Maya menuturkan, banyak program yang dilakukan untuk menekan kasus DBD di wilayahnya. Misalnya, penyelidikan epidemiologi terlebih dahulu jika ada kasus demam berdarah, fogging, dan gerakan PSN secara serentak di RT-RW. ”Maklum, di sini memang cukup tinggi angka DBD,” ucapnya.
Sementara itu, dosen Universitas Airlangga Budi Utomo mengatakan, ada jenis khusus untuk ikan cupang yang diberikan kepada warga. Jenisnya bukan dari jenis lokal. ”Jenis ini lebih agresif,” ucapnya.
Menurut Budi, ada dua tujuan dari program tersebut. Pertama, menurunkan angka DBD di Putat Jaya. Sebab, ikan cupang jenis itu lebih agresif memakan jentik nyamuk. Kedua, mampu membangkitkan ekonomi masyakarat. ‘”Warga diharapkan bisa membuat bisnis baru budi daya ikan cupang. Terlebih sekarang ikan cupang sedang banyak digemari masyakarat,” paparnya.