Tantangan Berat Generasi Emas
BELGIA masih akan mengandalkan generasi emas mereka yang sudah bersama-sama di level senior setidaknya enam tahun ini untuk bisa menjuarai Euro 2020
Menghadapi Italia di babak perempat final bakal menjadi tantangan terbesar bagi skuad berjuluk Rode Duivels itu.
Generasi emas Belgia ini memang tersebar di tim-tim elite dan dengan tuntutan besar di liga-liga top dunia seperti Premier League, La Liga, dan Serie A. Kompetisi-kompetisi dengan jadwal sangat padat yang rentan membuat para pemain cedera atau jenuh. Cederanya Eden Hazard dan Kevin De Bruyne saat menyingkirkan Portugal dalam laga sebelumnya bisa menjadi alarm bahaya.
Di sisi lain, pilar Belgia seperti Romelu Lukaku dan Dries Mertens bermain di Serie A.
Keduanya tentu sudah hafal dengan gaya permainan Gli Azzurri, julukan timnas Italia. Lukaku yang membantu Inter Milan juara musim ini mungkin akan menjadi pembeda dan mewarnai usaha Belgia mengalahkan Italia.
Euro 2020 ini bisa jadi kesempatan terakhir bagi generasi emas Belgia untuk mencapai prestasi puncak. Sebab, usia Eden Hazard dkk kian beranjak senja. Lihat saja trio lini belakang mereka, semua berusia di atas 30 tahun: Jan Vertonghen, 34; Toby Alderweireld, 32; dan Thomas Vermaelen, 35.
Di sisi lain, Italia di tangan Roberto Mancini, menurut saya, sangat berbeda dari Italia di bawah kendali pelatih-pelatih sebelumnya yang sangat mengandalkan pertahanan. Di Euro 2020, Gli Azzurri tampil lebih menyerang dan bertenaga karena regenerasi yang dilakukan Mancini.
Pemain-pemain muda milik Italia mampu menampilkan permainan cepat saat mengalirkan serangan. Pola gempuran mereka variatif, tak cuma mengandalkan crossing misalnya. Bek sayap mereka juga sangat mendukung.
Karena itu, pertarungan antara Belgia vs Italia untuk memperebutkan tiket semifinal akan sangat sengit. Kita akan melihat kontra strategi dari kedua pelatih dan bagaimana mereka beradaptasi dengan perubahan permainan lawan.