Jawa Pos

Saya Tentu Ingin Spanyol Menang, tapi...

- Penyerang Persik Asal Spanyol

SAYA akui, sempat banyak kritik kepada Spanyol di Euro 2020 ini. Tidak adanya pemain Real Madrid jadi salah satu alasannya

Selain itu, juga dua kali hasil imbang di babak penyisihan grup.

Tapi, Luis Enrique, tampaknya, tidak peduli dengan semua omongan di luar. Dia tetap percaya pada kemampuan dan kekuatan yang dimiliki para pemainnya.

Hasilnya? Meski tidak bisa menyelesai­kan laga selama 90 menit di babak 16 besar dan 8 besar, Spanyol tetap melaju ke semifinal. Kematangan mental para pemain sangat luar biasa. Fisik mereka sempurna.

Di semifinal, kematangan dan stamina itu akan kembali diuji oleh lawan yang jauh lebih berat: Italia. Saya pribadi, sebagai warga negara Spanyol, sangat sulit memprediks­i hasil laga melawan Italia. Takut sekali memprediks­i siapa yang menang.

Sebab, saya melihat kekuatan Italia yang luar biasa. Belgia, salah satu unggulan di Euro 2020, bisa mereka kalahkan relatif tanpa kesulitan dalam 90 menit meski skor akhir tipis. Materi mereka merata di semua lini, tanpa satu superstar yang menonjol.

Enrique harus berpikir keras. Selama ini dia kukuh dengan formasi dasar 4-3-3 dengan tikitaka, seperti ketika masih menangani Barcelona, sebagai dasar. Dan, sesekali dikombinas­ikan dengan permainan direct.

Apakah itu cukup untuk melawan Italia? Menurut saya, Enrique punya senjata rahasia lain. Solidnya pertahanan Italia tidak hanya bisa ditembus hanya dengan mengandalk­an tiki-taka.

Ingat, Italia di Euro 2020 ini konsisten menerapkan garis pertahanan tinggi yang selalu berhasil merusak pola lawan. Spanyol harus bisa mencari celah melawan tim yang belum sekali pun terkalahka­n sejauh ini tersebut. Dan, baru kebobolan sekali di 2 x 45 menit.

Menguasai bola selama mungkin adalah salah satu caranya. Kebetulan, para pemain Spanyol rata-rata secara tradisiona­l punya skill penguasaan bola dan passing bagus. Sembari tetap tak meninggalk­an pressing sejak di area lawan. Jadi, pertahanan tinggi dilawan dengan pertahanan tinggi.

Karena secara tataran teknis seimbang, menurut saya, salah satu senjata yang harus dimanfaatk­an Spanyol adalah rasa percaya diri. La Furia Roja dipenuhi anak-anak muda seperti Pedri, Ferran Torres, dan Dani Olmo. Menang dengan dramatis dalam dua laga fase gugur, saya yakin, akan menggenjot konfidensi mereka.

Mereka akan bertarung tanpa rasa takut karena pernah melewati masa-masa genting di 16 besar dan 8 besar.

Ya, sekali lagi, sebagai orang Spanyol, tentu tidak munafik. Saya ingin Spanyol yang menang. Tapi, harus saya akui, kedua tim sama-sama punya pemain hebat. Sama-sama punya peluang.

Seperti disampaika­n kepada wartawan Jawa Pos

Farid S. Maulana

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia