Tak Ingin Bergantung pada Keberuntungan
JAKARTA, Jawa Pos – Sudah 17 tahun sejak Taufik Hidayat meraih emas pada Olimpiade Athena 2004, belum ada lagi tunggal putra yang sukses menyamai prestasinya. Kini giliran Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie yang berkesempatan mengulang kisah gemilang tersebut.
Saat ini, Ginting menempati peringkat kelima dunia. Sementara itu, Jojo (sapaan Jonatan) berada dua setrip di bawahnya alias ranking ke-7. Dengan posisi tersebut, mereka bisa mendapatkan seeding atau peringkat unggulan pada pertandingan di Mushashino Forest Sport Plaza, Tokyo, mendatang.
Dalam debutnya di Olimpiade kali ini, Jojo masuk daftar enam kuda hitam yang dirilis BWF. Nama-nama tersebut diprediksi punya peluang merusak dominasi para unggulan. Sebagaimana yang pernah dia lakukan saat menjuarai Asian Games 2018 lalu. ”Semua pasti ingin dapat medali (Olimpiade, Red). Sejauh ini saya mau coba lakukan yang terbaik dan saat masuk ke lapangan, ayo tunjukkan kalau siap berjuang matimatian,” kata Jojo kepada tim humas PP PBSI.
Dalam penampilannya pada setiap ajang multievent, Jojo tercatatmemilikikeberuntungannya sendiri.SelainAsianGames2018, diameraihemaspadaSEAGames 2017diKualaLumpur,Malaysia. Namun,Jojotidakinginraihan-raihan tersebut dianggap sebagai melulu keberuntungan.
Menurutdia,AsianGamesmemiliki atmosfer berbeda dengan Olimpiade.Meskisecarapersaingan, Asia mendominasi peta kekuatanbulutangkisdunia.”Tapi, tidak bisa dimungkiri sekarang pemain-pemainEropajugasangat bagus. Itu menunjukkan persaingan akan ketat di Olimpiade kaliini.Sayatidakmerasatertekan, lebihdibawaenjoysih,”katacowok berusia 23 tahun itu.
Rekannya, Ginting, mencoba mengingat kembali ketika dia berhasil bermain bagus bermodal daya juang yang tinggi di banyak event yang telah lalu. Minggu-minggu saat masih berlaga Asian Games 2018 dan ketika menjuarai China Open 2018. ”Diingat-ingat lagi bagaimana bisa sampai di titik itu. Semangatnya mau saya bawa ke Olimpiade nanti,” ujar pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat, tersebut.
Dia melakukan banyak evaluasi setelah kekalahan pada simulasi Olimpiade Tokyo Juni lalu. Saat itu Ginting kalah dari Shesar Hiren Rhustavito. Untuk itu, saat ini, dia lebih fokus ke peningkatan fisik dan fokus di lapangan.