Jawa Pos

Lelah, 24 Dokter Terpapar Covid

IDI Minta Satgas Seriusi PPKM Darurat

-

GRESIK, Jawa Pos - Kerja tenaga kesehatan (nakes) belakangan ini cukup berat. Betapa tidak, rumah sakit rujukan hingga Pondok Gejos penuh pasien. Saking ekstranya bekerja, puluhan dokter dikonfirma­si positif Covid-19.

Menurut informasi yang dihimpun, puluhan dokter tersebut bekerja di rumah sakit, puskesmas, hingga dinas kesehatan. Tercatat terdapat 24 dokter yang terpapar Covid-19 belakangan ini. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Gresik pun turut menanggapi banyaknya dokter yang positif tersebut.

Ketua Tim Mitigasi IDI Cabang Gresik Lestari Sudaryani meminta Satgas Covid-19 Gresik menerapkan PPKM darurat selama dua minggu ini dengan serius. Harapannya, penekanan kasus penularan di lapangan bisa efektif.

”Percuma kalau ada PPKM darurat, tapi kerumunan di lapangan masih banyak terjadi. Kasihan para nakes sudah kerja ekstra,” ucapnya.

Menurut dokter yang juga wakil ketua IDI Gresik itu, kondisi di lapangan saat ini begitu mengkhawat­irkan. Ruang isolasi telah penuh. Bahkan, kondisi para nakes sudah kewalahan. Banyak yang bekerja long shift, tapi suplai vitamin tidak ada.

Pihaknya mencontohk­an di Pondok Gejos. Di sana nakes yang bertugas per sif hanya beberapa. Jumlah nakes tidak sebanding dengan pasiennya. Kemudian, hanya ada satu dokter yang bertugas di Gejos untuk satu kali sif.

Lestari mengaku, menurut hasil mitigasiny­a, IDI mencatat ada 15 dokter umum dan spesialis serta 9 dokter gigi yang terpapar Covid. Sebetulnya, masih banyak dokter dan nakes yang terpapar. Namun, tidak semuanya mau terbuka dengan IDI sendiri. ”Di lapangan, yang terlapor hanya 24 dokter itu. Sebetulnya, masih banyak lagi dokter yang positif, tapi tidak terlapor,” ujar Lestari.

Untuk keamanan para dokter sendiri, IDI telah mengeluark­an imbauan kepada seluruh anggota. Yakni, agar menjalanka­n perintah organisasi. Apa isinya? Berdasar surat nomor 05085/ PB/A.3/06/2021, seluruh anggota IDI diminta mengenakan APD standar hingga menjaga daya tahan tubuh. IDI meminta para dokter beristirah­at apabila sudah lelah. ”Yang penting, kalau lelah, tidak perlu dipaksakan,” imbuhnya.

Parahnya, para nakes yang bertugas menangani Covid selama ini hanya disuplai APD. Untuk vitamin agar daya tahan tubuh terjaga, jarang disuplai. ”Vitamin penunjang jarang disuplai. Makanya, kami bergerak sendiri untuk membantu para dokter yang bertugas,” ucap Lestari.

Beberapa waktu lalu, IDI menyuplai kotak vitamin di RSUD Ibnu Sina. Kalau dibilang cukup, jelas tidak. Nakes di fasilitas kesehatan (faskes) lain belum dibantu.

”Bukan hanya di Gejos, semua faskes rujukan Covid butuh nakes. Namun, nakesnya saat ini banyak yang sakit. Bahkan, di rumah sakit banyak yang terpapar. Itu menjadi tugas bersama untuk menyosiali­sasi masyarakat agar patuh prokes,” tutupnya.

 ?? GALIH WICAKSONO/JAWA POS ?? PENAMBAH IMUN: Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyuplai vitamin untuk para tenaga kesehatan di RSUD Ibnu Sina.
GALIH WICAKSONO/JAWA POS PENAMBAH IMUN: Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyuplai vitamin untuk para tenaga kesehatan di RSUD Ibnu Sina.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia