Lingkungan Sekitar Jadi Inspirasi Konsep Doodle
SURABAYA, Jawa Pos – Terjun ke dunia doodle art membuat Dinar Safitri tidak boleh berhenti berpikir kreatif. Karya doodle yang digarapnya ternyata bisa menghasilkan banyak cuan. Itulah yang diceritakannya dalam art talk bersama Leeven & Co pada Jumat (2/7). Dalam art talk yang diadakan secara online lewat Instagram Live tersebut, dia bercerita banyak tentang proses berkarya. Menjadi seorang sarjana psikologi ternyata tidak menghentikan hobi menggambarnya sejak kecil. Hobi itu kini justru menjadi kegiatan sehari-hari yang dilakoninya. Doodle pertama yang dibuat Dinar adalah doodle abstrak saat dirinya menjalani bed rest. Namun, dari situ dia justru mulai berfokus menggambar lagi. ”Sekarang doodle pun nggak hanya jadi gambar, tapi bisa di-print di kain, lalu jadi barang baru,” jelasnya.
Sudah banyak doodle karyanya yang diubah menjadi barang baru. Mulai baju, celana, rok, sajadah, masker, tas, hingga buku. Semuanya tidak terbatas. Saat bicara tentang media doodle yang paling banyak disukai orang, Dinar menyatakan bahwa digital masih menjadi yang utama. ”Mungkin karena praktis dan bisa langsung di-print. Soalnya, banyak juga yang pesen itu kayak bentuk digital aja,” ceritanya.
Selain itu, doodle art bisa di-custom. Salah satunya menjadi custom sticker.
”Ini juga banyak yang minat. Biasanya mau dibikinkan doodle gambar keluarga atau teman,” jelasnya. Dari situ, Dinar pun membuktikan bahwa doodle art juga memiliki fans tersendiri di luar sana.
Yang menarik lainnya, gambar doodle biasanya harus detail dengan banyak objek di dalamnya. Konsep itu ternyata tidak membuat Dinar kehabisan ide untuk menghasilkan doodle baru. Tipsnya, dia selalu menggambar hal yang dialaminya hari itu. ”Jadi kayak diari gitu,” ujarnya.