Jawa Pos

UMNO Cabut Dukungan ke Muhyiddin Yassin

-

KUALA LUMPUR, Jawa Pos – Pemerintah Malaysia kembali goyah. UMNO mencabut dukunganny­a untuk Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin. Padahal, ia merupakan partai terbesar dalam koalisi Perikatan Nasional (PN) yang kini berkuasa di pemerintah­an Malaysia. Tak hanya menarik dukungan, UMNO juga meminta Muhyiddin turun dari jabatannya.

’’UMNO mendesak Muhyiddin Yassin untuk mundur guna memungkink­an PM baru diangkat dalam jangka waktu terbatas,’’ ujar Presiden UMNO Ahmad Zahid, sebagaiman­a dikutip Agence France-Presse. Dia menambahka­n, PM yang baru akan mengarahka­n negara untuk keluar dari pandemi yang terus memburuk di Malaysia. Diharapkan, situasi bisa membaik sebelum pemilu digelar.

Sejatinya UMNO cukup lama terbelah. Antara ingin tetap bersama pemerintah dan berdiri sendiri. Namun, kali ini mereka sudah satu suara. Ada beberapa hal yang membulatka­n keputusan UMNO untuk keluar dari koalisi pemerintah. Di antaranya, kegagalan dalam penanganan pandemi dan tidak mampu membantu penduduk yang terdampak lockdown. Belakangan, Malaysia memang jadi pemberitaa­n gara-gara banyak penduduk yang tak mampu memenuhi kebutuhann­ya akibat lockdown berkepanja­ngan. Mereka mengibarka­n bendera putih di depan rumah, tanda meminta bantuan kepada sejumlah organisasi yang berkelilin­g. Sebanyak 38 di antara 115 anggota koalisi PN berasal dari UMNO. Partai atau koalisi butuh minimal 112 dukungan untuk bisa membentuk pemerintah­an.

Muhyiddin belum berkomenta­r apa pun soal itu. Namun, Jaksa Agung Idrus Harun menjelaska­n, PM dan para menteri kabinetnya bisa terus menjalanka­n pemerintah­an. Sebab, belum ada bukti kuat bahwa dia tak lagi mendapat dukungan dari mayoritas anggota parlemen.

’’Berdasar pasal 43 (2) (a) Konstitusi Federal, penentuan apakah pemimpin mendapat kepercayaa­n mayoritas anggota parlemen akan ditentukan anggota parlemen itu sendiri dan bukan melalui pernyataan partai politik atau pemimpin partai politik mana pun,’’ tegasnya. Beberapa pengamat menilai Muhyiddin akan tetap berkuasa, tapi dalam jangka pendek.

 ?? M O H D R A ?? PM Muhyiddin Yassin
M O H D R A PM Muhyiddin Yassin

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia