Rekor Kasus Baru dalam Dua Hari
Sebulan, Pasien Aktif Naik Lima Kali Lipat
SURABAYA, Jawa Pos – Imbauan agar warga Jawa Timur (Jatim) makin waspada dengan situasi pandemi virus korona saat ini cukup beralasan. Sebab, pertambahan kasus baru selama sebulan terakhir sangat tinggi.
Bahkan, dalam dua hari terakhir, provinsi di ujung timur Pulau Jawa ini mencatatkan rekor tambahan kasus. Pada Rabu (7/7) tercatat ada 1.468 kasus baru. Kemarin (8/7) tambahannya melonjak lagi. Menjadi 2.551 kasus. Itu yang tertinggi sejak pandemi terjadi awal 2020.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim dr Makhyan Jibril mengatakan, tingginya pertambahan kasus disebabkan temuan pasien terpapar di tingkat kabupaten/ kota yang cukup tinggi. Kemarin ada empat daerah dengan pertambahan di atas seratus kasus. ”Yakni Ngawi, Tuban, Banyuwangi, dan Kota Blitar,” ucap dia.
Dampaknya, jumlah pasien aktif positif meningkat. Kini mencapai 13.294orang.Jumlahituberbanding jauh dengan situasi pada pertengahan Juni lalu. Pasien aktif masih di angka 2.000 orang lebih. Artinya, dalam sebulan, jumlahnya melonjak hampir lima kali lipat.
Bukan hanya tambahan kasus baru,yangjugamengkhawatirkan adalahlonjakanpasienmeninggal akibat Covid-19. Dua hari lalu sebanyak89orang.Kemarinmelonjak hingga 194 orang. Yang paling banyak terjadi di Tuban. Sebanyak 30 pasien meninggal dunia.
Sebelumnya tak pernah sebanyak itu. Mentok terbanyak lima kasus. Namun, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tuban Bambang Priyo Utomo menyebutkan, angka itu bukan data dalam sehari. ”Ini data beberapa hari yang baru keluar,” terangnya.
Daerah lain dengan tambahan kematian tertinggi adalah Banyuwangi. Kemarin 17 pasien meninggal dalam kurun waktu 24 jam. ”Dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan angka kematian yang cukup tinggi,” ungkap Kepala Dinkes Banyuwangi dr Widji Lestariono.
Fenomena meningkatnya kasus kematian dipicu banyaknya pasien yang baru dibawa ke rumah sakit dalam kondisi parah. Rata-rata mereka sudah mengalami sesak napas. Meski sudah menjalani perawatan intensif di ruang ICU, nyawa mereka tak bisa diselamatkan karena virus sudah menyerang ke paru-paru. ”Mereka juga memiliki riwayat komorbid,” kata Rio, sapaan Widji Lestariono.
Di sisi lain, meski sudah meningkatkan kapasitas bed isolasi, rumah sakit tak memiliki cukup banyak ventilator. Pasien yang sudah masuk kategori parah tak bisa tertangani dengan maksimal. Sementara itu, yang sedikit melegakan adalah jumlah pasien sembuh yang juga terus bertambah banyak meskipun masih kalah dengan lonjakan kasus baru. Kemarin 1.291 orang dinyatakan negatif Covid-19.