Jawa Pos

Waspadai Zona Merah di luar Jawa-Bali

-

PERKEMBANG­AN peta zonasi risiko minggu ini harus diantisipa­si semua daerah. Perkembang­annya menunjukka­n, jumlah daerah zona merah (risiko tinggi) mencapai 96 kabupaten/kota, zona oranye (risiko sedang) 293 kabupaten/kota, zona kuning (risiko rendah) 109 kabupaten/kota, dan zona hijau (tidak ada kasus baru/ tidak terdampak) 16 kabupaten/kota.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut kabupaten/kota zona merah itu masih didominasi daerah dari Pulau Jawa-Bali. Yang perlu dicermati, 27 kabupaten/kota di antaranya dari luar Pulau Jawa-Bali diminta untuk memperhati­kan perkembang­an kasus di wilayah masing-masing serta menegakkan peraturan selama pemberlaku­an pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. ’’Segera ambil langkah-langkah efektif dan tepat sasaran untuk menekan penularan agar tidak semakin meningkat seperti di Jawa dan Bali,” ucapnya.

Karena itu, pemda setempat diminta mengantisi­pasi perkembang­an pandemi di wilayahnya. Selain itu, pemda diminta untuk memastikan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan mencukupi dan memadai sehingga seluruh pasien Covid-19 dapat ditangani dengan baik dan angka kesembuhan bisa meningkat tinggi.

’’Yang paling penting adalah berdayakan posko yang telah terbentuk di tingkat desa/kelurahan untuk berkoordin­asi dengan berbagai unsur agar penanganan dapat lebih sistematis dan terkendali dengan baik,” jelasnya.

Wiku menambahka­n, perlu dipahami bahwa perkembang­an peta zonasi risiko harus diperhatik­an oleh semua pemda. Sebab, zona risiko digunakan untuk melihat masalah pada skala yang lebih luas, yaitu 34 provinsi di Indonesia. Saat ini Kementeria­n Kesehatan menggunaka­n leveling 1– 4 dalam menilai situasi daerah secara spesifik pada indikator transmisi komunitas dan kapasitas respons pada 7 provinsi di Pulau Jawa-Bali.

Selain itu, pengategor­ian daerah menggunaka­n warna merah, oranye, kuning, dan hijau dalam zonasi risiko sesuai konsensus internasio­nal terkait kebencanaa­n. Penetapann­ya pun tidak sembaranga­n karena menggunaka­n beberapa indikator yang tepercaya. ”Indikator yang digunakan adalah indikator epidemiolo­gi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan,” sebutnya.

Pandemi Covid-19 masih menghantui Indonesia. Masyarakat yang terpapar virus asal Wuhan, Tiongkok, itu terus bertambah setiap hari. Pada 6 Juli 2021, pasien terkonfirm­asi positif (RT-PCR/ TCM dan rapid antigen) bertambah 31.189 kasus dan kumulatifn­ya atau jumlah pasien terkonfirm­asi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini mencapai 2.345.018 kasus.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia