Jawa Pos

Pengantara­n Jenazah Meningkat Tiga Kali Lipat

Mayoritas Pasien Meninggal saat Isolasi Mandiri

-

SURABAYA, Jawa Pos - Amuk virus korona di Kota Pahlawan belum mereda. Covid-19 semakin ganas. Dampaknya, bukan hanya jumlah pasien dalam perawatan yang melonjak. Angka kematian pun terus bertambah.

Bukti itu terekam dari data layanan pengiriman jenazah di dinas sosial (dinsos). Sejak bulan lalu, grafiknya terus naik. Melebihi kondisi pada awal-awal pandemi Covid-19.

Kabid Kesejahter­aan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Bagus Supriyadi menjelaska­n, pelayanan antar jenazah terus bertambah. Peningkata­n itu jauh melebihi kondisi normal. ’’Meningkat luar biasa,’’ paparnya.

Dalam satu sif kerja (delapan jam), petugas bisa melayani 20 hingga 25 jenazah. Peningkata­n tersebut mencapai tiga kali lipat dari biasanya. Artinya, sebelum virus korona semakin ganas, petugas hanya mengantar delapan jenazah.

Mayoritas petugas melayani penjemputa­n jenazah di permukiman. Warga yang tutup usia itu merupakan pasien Covid-19. Mereka menjalani isolasi mandiri di rumah.

Tingginya permintaan pelayanan mobil jenazah juga disampaika­n Wali Kota Eri Cahyadi. Warga yang meninggal dunia bukan hanya orang Surabaya J

Warga luar kota juga tidak sedikit.

Pria 44 tahun itu menuturkan, pemkot tidak bisa membatasi pelayanan. Fasilitas antar jemput jenazah diberikan bagi seluruh warga. ’’Pasti kami tolong,’’ terangnya.

Oleh dinsos, warga Kota Pahlawan yang meninggal dijemput. Kemudian, diantar menuju pemakaman khusus korona.

Lain halnya dengan warga luar kota. Setelah dijemput, petugas mengantar ke wilayah warga yang meninggal tersebut.

Tingginya permintaan pelayanan antar jemput jenazah itu membuat pemkot kewalahan. Sebab, jumlah petugas serta kendaraan terbatas. Pemkot membutuhka­n bantuan.

Kemarin Trijaya Group memberikan bantuan. Pemkot mendapatka­n pinjaman lima unit ambulans. Kendaraan tersebut menjadi solusi pelayanan antar jenazah.

GM Trijaya Group Margaret Trijaya menjelaska­n, pihaknya mendapatka­n informasi. Saat ini pemkot kekurangan mobil jenazah. Sebab, banyak pasien virus korona yang meninggal dunia.

Pihak Trijaya Group pun tergerak. Sebanyak lima mobil jenazah dipinjamka­n ke pemkot. ”Peminjaman selama tiga bulan.

Bisa lebih ketika pemkot masih membutuhka­n,’’ jelasnya.

Sementara itu, lalu-lalang ambulans jenazah tidak berhenti datang dan pergi di pemulasara­an khusus Covid-19 di TPU Keputih. Kendaraan khusus itu mengantre untuk memandikan jenazah yang diangkut. Kemudian, membawanya kembali menuju area pemakaman di sisi barat tempat pemulasara­an jenazah.

Rifai, salah seorang petugas pemulasara­an, mengatakan bahwa hari ini menjadi catatan terbanyak jenazah yang datang untuk disucikan di sana. Biasanya hanya 15–20 jenazah. ’’Namun, hari ini sudah 28 jenazah yang masuk, paling banyak hari ini,” katanya.

Salah satu keluarga pasien Ramdhani mengungkap­kan, keluargany­a meninggal di rumah dengan status terkonfirm­asi. Namun, dia perlu menunggu datangnya ambulans hingga lima jam. ’’Kami dan keluarga memang sudah diwanti-wanti untuk tidak ikut menangani jenzah, terpaksa harus menunggu ambulans datang,” ujarnya.

 ?? ROBERTUS RISKY/JAWA POS ?? AYO WASPADA COVID-19: Ambulans mengantre untuk menurunkan jenazah di krematoriu­m milik pemkot. Pengiriman jenazah terus meningkat.
ROBERTUS RISKY/JAWA POS AYO WASPADA COVID-19: Ambulans mengantre untuk menurunkan jenazah di krematoriu­m milik pemkot. Pengiriman jenazah terus meningkat.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia