FPDIP Ikut Dampingi Petugas Vaksin
SURABAYA, Jawa Pos – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya memberikan atensi lebih untuk mendukung program percepatan vaksinasi yang sedang digencarkan pemerintah kota (pemkot). Kemarin (8/7) para wakil rakyat ikut mendampingi petugas vaksinasi. Mayoritas akhirnya mau divaksin meski sebagian masih menolak.
Salah satunya Satun. Warga Bulak Banteng Lor, Kelurahan Bulak Banteng, Kenjeran, itu menolak divaksin ketika didatangi petugas. Anggota Fraksi PDIP Asrhi Yuanita Haqqie yang ikut mendampingi petugas pun tidak bisa membujuknya. ’’Saya masih sakit, ndak berani,” kata Satun.
Selain Satun, ada pula warga lain yang menolak ketika hendak divaksin. Dia adalah Buari. Tetangga Satun itu beralasan punya sesak napas. Tensinya juga tinggi. Namun, Hasan yang merupakan tim tenaga kesehatan (nakes) Sekretariat DPRD Kota Surabaya (Setwan) tidak begitu saja percaya.
Buari bersikukuh. Pria 65 tahun itu tetap menolak divaksin. Dia mengaku sudah memiliki amalan untuk menangkal Covid-19. ’’Aku ini wong ngerti, Mas. Aku ben dino wiridan. Aku ngerti Covid-19 iki. Aku iki wong pinter,” ucapnya, dengan tetap menolak ajakan untuk divaksin.
Asrhi maupun Hasan tidak bisa memaksa Buari yang keukeuh tidak mau divaksin. Akhirnya, anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya bersama vaksinator bergeser ke rumah lain. Salah satunya rumah Bahal. Warga asli Madura itu awalnya juga menolak. Takut divaksin. ’’Ya, takut saja,” katanya.
Setelah dilakukan pendekatan, Bahal akhirnya mau divaksin. Penjelasan dari Hasan maupun Asrhi diterima. Total ada 50 orang yang sudah divaksin di Bulak Banteng Lor selama pagi sampai sore kemarin. ’’Kegiatan ini akan berkelanjutan dan sasarannya disesuaikan dengan data dari dinas kesehatan,” terang Asrhi.