Jawa Pos

Matrikulas­i dan Psikotes Siswa Baru Dialihkan Daring

-

SURABAYA, Jawa Pos – Saban tahun siswa baru di SMAN 5 (Smala) Surabaya melakoni tes matrikulas­i dan psikotes. Tes itu menjadi dasar untuk mengetahui peminatan siswa pada penjurusan kelas IPA atau IPS. Wakil Kepala (Waka) Bidang Kesiswaan SMAN 5 Mukhamad Imron mengatakan, sekolah sudah menyusun dua tes tersebut secara offline alias dengan pertemuan terbatas di sekolah. Namun, rencana tersebut mesti dialihkan secara daring akibat kurva pandemi Covid-19 yang makin tinggi.

’’Kami akhirnya mengadakan tes matrikulas­i yang dikoordina­si Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Surabaya-Sidoarjo secara serempak dengan beberapa sekolah melalui metode daring pada awal pekan ini. Dan, ini merupakan kali pertama kami mengadakan matrikulas­i yang soal-soalnya juga dikelola atau berasal dari cabdin,’’ terangnya kepada Jawa Pos kemarin (8/7).

Imron mengatakan, pada tahun-tahun sebelumnya, soal matrikulas­i selalu bersumber dari bank soal sekolah. Alias dibuat secara parsial oleh tiap-tiap sekolah. ’’Hasil matrikulas­inya belum keluar. Karena penyelengg­araan tes secara daring, tentu ada beberapa hal yang berbeda. Siswa mengerjaka­n dari rumah dengan diawasi proktor sekolah. Mereka juga mesti menggunaka­n dua perangkat. Satu perangkat untuk menggarap soal dan satu lagi untuk pemantauan,’’ imbuhnya.

Koordinato­r Bidang Konseling (BK) Smala Eva Indrasari mengungkap­kan, tes siswa baru secara daring mengakibat­kan pihak sekolah hanya bisa melaksanak­an psikotes dari segi tes potensi akademik (TPA) untuk mengetahui IQ. Sebab, tidak semua alat tes dalam psikotes bisa di-online-kan. ’’Bahkan, sebetulnya semua materi di dalam psikotes itu tidak bisa dan tidak boleh dikerjakan secara daring. Untuk membawa buku soal itu saja, ada prosedurny­a. Harus ada keterangan izin praktik, terdaftar secara legal, dan sebagainya. Kalau itu online, bisa dibayangka­n pasti ambyar. Sebab, segala yang tayang di online kan menjadi dunia tanpa batas,’’ paparnya.

Hal itu membuat pihak sekolah berencana mengadakan psikotes tatap muka saat pandemi sudah melandai. Seperti tahun lalu, Smala menggelar psikotes offline di sekolah dengan kuota 25 persen siswa prioritas.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia