Api Lalap Gudang Karung
Parkir Sembarangan Sulitkan Petugas PMK ke Lokasi
SURABAYA, Jawa Pos – Amukan api menghanguskan gudang penyimpanan karung di Jalan Bulak Rukem III, Semampir, kemarin (8/7). Akses jalan yang sempit ditambah parkir sembarangan membuat petugas kesulitan untuk mencapai lokasi gudang berukuran 10 x 20 meter itu.
Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya mengerahkan dua unit walang kadung ke lokasi. ”Sambil menunggu mobil PMK datang, tim walang kadung memadamkan api dahulu,” kata Kepala Dinas PMK Surabaya Dedik Irianto.
Sebanyak 15 unit mobil kebakaran dan puluhan petugas diterjunkan. Setelah petugas berjibaku selama hampir satu jam, seluruh kobaran api berhasil dipadamkan. Yakni, pukul 06.47 situasi di lokasi telah dinyatakan kondusif. ”Kebakaran diduga terjadi akibat korsleting listrik. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” ujarnya.
Dedik menjelaskan, akses jalan yang sempit menjadi kendala yang kerap dihadapi petugas menuju titik lokasi kebakaran. Terutama di permukiman wilayah Semampir. Selain ruas jalan yang sempit, banyak mobil warga yang terparkir sembarangan.
Ditambah lagi, banyak kendaraan besar yang melintas di jalan tersebut. Tidak ada yang mau mengalah sehingga kecelakaan kerap terjadi. Misalnya, peristiwa di Jalan Wonosari Lor, Semampir, Selasa (6/7).
Satu unit mobil PMK bergesekan dengan sebuah truk. Insiden tersebut membuat mobil PMK mengalami kerusakan meski tidak parah. ”Seharusnya mobil PMK yang didahulukan, tapi ini tidak. Truk tetap saja maju,’’ ujar Dedik.
Dalam hal ini, Dedik telah berkoordinasi dengan pihak terkait. Misalnya, Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya. Lalu, Kecamatan Semampir dan Kelurahan Wonokusumo. Dedik meminta pihak kecamatan dan kelurahan bisa menertibkan kendaraan yang parkir sembarang. Tujuannya, kemacetan tidak lagi terjadi.
Kemudian, untuk menghadapi kendala di lapangan, beberapa strategi dilakukan.
Salah satunya, memetakan wilayah padat penduduk. Dalam pemetaan tersebut, petugas diminta untuk mencari jalan-jalan alternatif menuju titik wilayah dengan kondisi jalan yang sempit.
”Setiap malam, jika situasi aman, kami melakukan mapping wilayah padat penduduk. Lalu, kami juga menggalakkan pembuatan hidran kering,” ujarnya. Saat ini hidran kering baru terdapat di Jalan Jetis dan Jalan Banyu Urip Kidul.