Pendonor Plasma Dapat Voucher Belanja Rp 200 Ribu
GRESIK, Jawa Pos – Bantuan alat aferesis plasma konvalesen dari Paguyuban Tulang Rusuk Surabaya akhirnya sampai ke PMI Gresik. Kemarin (8/7) alat tersebut mulai digunakan.
Afrizal Firdaus, salah seorang pendonor, mendapat giliran pertama untuk menjajal alat tersebut. Pria asal Purwokerto, Jawa Tengah, itu memang baru kali pertama mendonorkan plasma konvalesen sejak dinyatakan positif Covid pada 26 Juni.
Kemarin sore, pria 25 tahun itu baru menyelesaikan pengambilan plasma selama satu jam. Cukup lama dia berbaring di bed ruang donor. Namun, waktu yang lama untuk menunggu pengambilan plasma itu juga mendapat apresiasi dari Paguyuban Tulang Rusuk berupa voucher belanja. ’’Saya baru tahu kalau dapat voucher juga. Bukan karena ingin dapat voucher, rencana besok donor lagi setelah dua minggu,” ucap lelaki yang hobi nge-gym itu.
Memang setelah donor plasma konvalesen, pendonor memiliki senggang waktu minimal dua pekan agar bisa mendonorkan plasmanya lagi. Kemarin sore, di lobi gedung PMI itu juga terdapat beberapa calon pendonor yang datang. Mereka mendaftarkan diri agar bisa mendonorkan plasma konvalesen.
Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Gresik Jufrita menyatakan, memang setelah calon pendonor datang untuk mendaftarkan diri, diperlukan adanya skrining enam tahap. Apabila calon pendonor lolos, bisa dilakukan pengambilan plasma. Namun, apabila tidak lolos, calon pendonor itu juga mendapatkan apresiasi berupa voucher senilai Rp 50 ribu. ’’Kalau yang donor, ada voucher senilai Rp 200 ribu,’’ ucapnya.
Rita, sapaannya, menyebutkan bahwa PMI Gresik bisa menghasilkan 30 hingga 40 kantong plasma per hari. Itu diambil dari sekitar 10 pendonor yang datang per hari. Untuk Gresik, kebutuhannya 15 sampai 20 kantong per hari. Namun, meski kebutuhan plasma konvalesen Gresik selalu tercukupi, belakangan terjadi penurunan pendonor. Penyebabnya, banyak calon pendonor yang tidak lolos skrining karena antibodi sudah menurun.