Sekolah Mulai Kegiatan Orientasi Siswa
Selingi dengan Tur Virtual dan Kompetisi Bakat
SURABAYA, Jawa Pos – Pembatalan pembelajaran tatap muka membuat tahun ajaran baru tetap dilaksanakan secara daring. Kemarin (12/7) masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) serentak mulai dilakukan. Sekolah pun berinisiatif memberikan tur virtual hingga kompetisi bakat agar siswa bisa cepat beradaptasi dan tidak bosan.
Ratusan siswa baru SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) tampak mengikuti MPLS sejak kemarin pagi. Berbagai kegiatan yang berlangsung hingga pukul 14.00 itu diikuti mereka secara daring. Hal tersebut dilakukan agar siswa bisa beradaptasi dengan berbagai hal baru di jenjang sekolah mereka sekarang.
Kepala Smamda Surabaya Astajab mengatakan, saat ini sistem pembelajaran berlangsung secara daring
Kegiatan orientasi yang diberi nama Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) juga dilaksanakan secara online. Kegiatan itu berlangsung selama sepekan dengan tema yang berbeda tiap hari. ’’Kami juga menggelar Smamda Mencari Bakat (SMB). Kelompok siswa baru diminta untuk membuat karya seni. Saat hari terakhir, akan ada inaugurasi dari karya seni mereka,’’ katanya.
Kegiatanitupuntetapdilakukan secara virtual. Begitu juga pengenalan 50 ekstrakurikuler di sekolah tersebut. Semua pengenalandanunjukbakatdigelarsecara daring. Astajab pun menuntut guru-guru di Smamda terus berinovasi dalam pembelajaran agaroutputsiswatetapsamaseperti pembelajaran tatap muka biasa.
’’Kami punya program parenting bagi orang tua untuk memberikan pendampingan kepada siswa di rumah. Dengan begitu, harapannya pengawasan ke anak tetap dilakukan. Karena belajar dari rumah, peran orang tua juga penting,’’ katanya.
MPLS juga berlangsung di SD Muhammadiyah 16. Sekolah tersebut mengemas kegiatan itu dengan sangat menarik. Misalnya, menghadirkan dongeng dan cerita dengan karakter dan kostum berbagai binatang. Harapannya, penyampaian materi seperti itu lebih mudah ditangkap dan dipahami siswa.
Sementara itu, di SMA Labschool Unesa 1 Surabaya, MPLS diisi dengan diskusi kebencanaan. Tahun ini sekolah di kawasan Lidah Wetan tersebut menerima 90 siswa baru.