Penumpang Purabaya Turun hingga 91 Persen
SURABAYA, Jawa Pos – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat berdampak langsung pada para pengguna moda transportasi umum. Dari data Dinas Perhubungan (dishub) Surabaya, jumlah penumpang di Terminal Purabaya turun hingga 91 persen.
Pada Minggu (11/7), tercatat ada 2.269 penumpang. Padahal, biasanya rata-rata sampai 29 ribu orang. Anjloknya jumlah penumpang itu tercatat sejak awal penerapan PPKM darurat pada 3 Juli yang mencapai 80 persen. Pada 5 Juli, jumlahnya turun lagi hingga 84 persen.
Kemarin siang (12/7) Terminal Purabaya juga tampak lengang. Tidak tampak kerumunan calon penumpang di ruang tunggu. Armada bus di pintu kedatangan maupun keberangkatan hanya segelintir.
Kepala Unit Terminal Purabaya Imam Hidayat menjelaskan, jumlah kedatangan bus tinggal 279 unit. Padahal, biasanya jumlah kedatangan bus mencapai 1.012 unit. Bus yang berangkat tercatat 356 unit dari jumlah normal 910 unit bus. Kondisi serupa terlihat di Terminal Tambak Osowilangun (TOW). ’’Bisa jadi lebih berkurang,’’ jelasnya.
Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajad menyampaikan bahwa sepinya terminal menjadi indikasi PPKM darurat berjalan baik. Selama PPKM darurat, diterapkan pengetatan syarat perjalanan angkutan darat. Di antaranya, penumpang harus bisa menunjukkan kartu vaksinasi dosis pertama. Syarat berikutnya, menyertakan hasil tes Covid-19, baik tes swab antigen maupun PCR dengan hasil negatif.
’’Ini yang bikin orang enggan untuk bepergian. Masyarakat mulai membatasi diri untuk melakukan perjalanan,’’ papar Irvan.
Perjalanan orang memang diperketat. Itu sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan Nomor 43/2021.