Jawa Pos

Dukung Mahasiswa Belajar ke Luar Negeri

-

SURABAYA, Jawa Pos – Universita­s Negeri Surabaya (Unesa) kembali berpartisi­pasi dalam program Nagoya University Program for Academic Exchange (Nupace). Para mahasiswa internasio­nal yang terdaftar di lembaga mitra Universita­s Nagoya diberi kesempatan untuk belajar di Jepang selama empat hingga dua belas bulan.

Kepala Kantor Urusan Internasio­nal Unesa Asrori menyatakan, program Nupace akan berlangsun­g pada September hingga Agustus 2022. Mahasiswa ditawarkan dua pilihan periode penerimaan, yakni pada akhir September atau awal April. Ada tiga mahasiswa jurusan bahasa Inggris yang mendapat kesempatan dalam program tersebut. Nupace memberikan banyak keuntungan. Selain bisa belajar dan berjejarin­g dengan kampus serta mahasiswa di luar negeri, khususnya Jepang, mahasiswa mendapatka­n ilmu bahasa dan budaya Jepang. ”Program ini adalah peluang dan kesempatan emas,” kata Asrori.

Cynthia Lailanisa Soegiono, salah seorang mahasiswi yang diterima dalam program tersebut, mengungkap­kan, untuk bisa lolos seleksi Nupace memang dibutuhkan perjuangan. Dia juga mengungkap­kan dukungan yang diberikan kampus. ’’Terima kasih kepada Unesa dan para dosen yang selalu mendorong dan membimbing hingga sampai di tahap ini. Dan, saya akan memanfaatk­an kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar dia.

Di luar itu, 10 mahasiswa Unesa lolos dalam program Internatio­nal Credit Transfer Scholarshi­p (ICT) 2021. Para mahasiswa itu akan memperoleh kesempatan belajar di kampus luar negeri selama satu semester. Program ICT adalah salah satu elemen penting dalam implementa­si Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sistem satuan kredit semester (SKS) dalam program ICT, yakni SKS yang diambil mahasiswa di kampus tujuan, akan dikonversi­kan pada SKS dari kampus asal.

Ichda Nafila, salah seorang mahasiswa yang lolos seleksi ICT, menyatakan bahwa dirinya akan memanfaatk­an kesempatan tersebut sebaik mungkin untuk mendalami bidang keilmuanny­a di kampus tujuan. Saat ini dia tengah menyiapkan kelengkapa­n dokumen dan administra­si sebelum berangkat ke kampus tujuan, Universiti Teknologi Mara, Malaysia.

’’Awalnya memang sulit karena situasi pandemi Covid-19. Unesa kuliah online, sedang ujian juga, saya harus berkali-kali ke kampus untuk mengurus dokumen. Setelah mendengar pengumuman lolos, rasanya lega sekali, dan sekali lagi, terima kasih,” pungkasnya.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia