Disiplin Prokes sampai di Dalam Rumah
SURABAYA, Jawa Pos – Pejabat di Surabaya tidak hanya duduk di belakang meja. Tapi, mereka juga turun langsung di tengah-tengah warga. Misalnya, yang dilakoni Lurah Gunung Anyar Hilda Fairuz Rochmi yang berjalan kaki untuk sosialisasi protokol kesehatan (prokes) di RT 9 dan RT 10, RW 7, kelurahan tersebut kemarin (12/7). Termasuk aturan-aturan PPKM darurat.
Setidaknya ada 30 rumah yang dikunjungi di masing-masing RT tersebut. Mereka menyasar area perkampungan karena saat ini klaster keluarga Covid-19 terus bertambah di Surabaya. ’’Kami ingin mengedukasi mereka tentang disiplin prokes. Bahkan saat di dalam rumah,” ujar Hilda.
Kegiatan itu sekaligus menyosialisasikan vaksinasi bagi masyarakat. Terutama untuk lansia dan pedagang keliling. ’’Vaksinasi memang harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Ini sejalan dengan tujuan pemerintah menggencarkan vaksinasi,” katanya.
Hilda mengakui, memang banyak tantangan dalam program vaksinasi. Mulai pemberitaan hoaks, kondisi kesehatan calon penerima vaksin, hingga ketakutan terhadap vaksin itu sendiri. ’’Tapi, sebisa mungkin diberikan edukasi secara persuasif. Sehingga vaksinasi tidak dianggap beban,” ujarnya. Sebab, cara-cara pemaksaan memang tidak dibenarkan dan bisa menimbulkan perlawanan. ’’Dengan cara seperti ini, saya rasa masyarakat lebih tergugah,” imbuh dia.
Dia yakin vaksinasi akan berjalan tepat sasaran, lancar, dan menyasar banyak orang. Hilda memastikan sosialisasi prokes dan vaksinasi dilakukan setiap hari. Ada 5–6 petugas yang turun ke lapangan setiap hari. Mereka menyambangi perumahan, warkop, hingga pasar. ”Saya berharap masyarakat bisa lebih peduli dengan kesehatan mereka,” ujar dia.