Buku Pintar Perempuan Jadi Katalog Stres
SURABAYA, Jawa Pos – Serial buku Hidup Ini Indah Beib (HIIB) kini masuk seri ketujuh. Serial yang digawangi penulis Wina Bojonegoro itu kembali bercerita soal kehidupan para perempuan. Hidup Ini Indah Beib (HIIB): Buku Pintar Perempuan #MenolakStres pun menjadi judul seri terbaru mereka. Lewat buku tersebut, 24 perempuan dari berbagai pelosok tanah air menuangkan cerita masing-masing.
Masa pandemi yang belum terlihat tanda-tanda akan usai ini tentu menimbulkan banyak kegelisahan. Dari hal itu, Padmedia Publisher mengajak siapa pun untuk menulis kegelisahannya lewat tema melepas stres. ”Prosesnya, kita tetap mengkurasi naskahnaskah yang masuk. Dari total 59 naskah yang diterima, akhirnya yang lolos kurasi 24 naskah,” terang CEO Padmedia Publisher Wina Bojonegoro.
Setelah lolos kurasi, penulis yang terpilih tersebut kemudian mendapat coaching bersama tiga mentor tetap HIIB. Yakni, Didi Cahya, Heti Palestina Yunani, dan Wina sendiri. Tujuannya, tulisan tetap sesuai kaidah dan renyah dibaca. Setelah dipoles, baru kemudian lahirlah Buku Pintar Perempuan tersebut.
”Judul ini tentu punya makna tersendiri,” sambung Wina. Pada 1980-an, ada kamus pengetahuan umum populer yang hit saat itu. Judulnya Buku Pintar. ”Dari situ misi kami ingin menyediakan katalog stres dengan jalan pemecahan yang spesifik sesuai versi para penulis. Seperti konsep Buku Pintar itu,” jelasnya.
Lewat buku yang akan resmi diluncurkan Minggu (18/7) lewat Zoom itu, Wina kembali menjelaskan bahwa isinya tidak sekadar curhat. Tapi, juga menceritakan kisah nyata yang positif untuk bisa jadi pelajaran. Yang menarik lagi, cerita-cerita tersebut ditulis para perempuan dari berbagai background. Mulai dokter, MC, hotelier, jurnalis, atlet, sampai live coach.
Background story dari sudut pandang perempuan juga selalu menjadi ciri khas dari serial-serial yang diterbitkan Wina. Dia pun mengaku bahagia berada di jalur tersebut. ”Perempuan secara hormonal dan psikologis itu memang perlu berkata-kata lebih banyak daripada laki-laki,” terangnya. Daripada berkata-kata tanpa saluran, lebih baik ditampung lewat tulisan yang terstruktur dan bermanfaat.