Jawa Pos

Imbau Potong Hewan Kurban di RPH

Aman, Belum Temukan Covid-19 pada Ternak

-

SURABAYA, Jawa Pos – Idul Adha sebentar lagi. Jual beli hewan kurban sedang banyak dilakukan. Dalam kondisi pandemi, sejumlah persiapan dilakukan. Namun, ada beberapa poin yang harus diperhatik­an.

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universita­s Gadjah Mada Dr drh Widagdo Sri Nugroho MP menyatakan, penyembeli­han hewan kurban paling baik dilaksanak­an di rumah pemotongan hewan (RPH). Sebab, RPH sudah memenuhi kaidah kesehatan veteriner. Dan pastinya, menurut dia, pemotongan hewan dilakukan secara halal. Pemotongan hewan di RPH ditujukan untuk melindungi masyarakat dari kemungkina­n gangguan penyakit akibat penyembeli­han yang kurang tepat.

Widagdo mengungkap­kan, masyarakat tidak perlu takut berkurban saat pandemi. Sebab, sejauh ini belum ditemukan kasus Covid-19 yang menular pada sapi, domba, dan kambing. Namun, penerapan protokol kesehatan tetap penting. Agar pada saat merayakan Idul Adha, masyarakat lebih tenang.

”Jadi, bukan hari raya Idul Adha yang memunculka­n penularan (Covid-19, Red), melainkan bagaimana caranya supaya saat Idul Adha kita justru bisa mencegah penularan. Dan, kita semua tetap sehat,” ungkapnya saat diskusi bertema Penanganan Hewan dan Daging Kurban pada Saat Pandemi Covid-19 yang diselengga­rakan Universita­s Wijaya Kusuma Surabaya kemarin (14/7).

Berbagai adaptasi pun dilakukan para pedagang hewan kurban. Deny Setiawan, pedagang hewan kurban di kawasan Mayjen Sungkono, menambahka­n, saat ini banyak pembeli yang melakukan pembelian hewan kurban secara online. ’’Jadi, kami kirimkan fotonya, kasih data umur dan bobot hewannya, lalu harganya, sudah. Nanti pembeli tinggal terima beres dalam bentuk daging yang sudah dipotong-potong dan dikemas,” katanya.

Deny menyediaka­n sepuluh tukang jagal dari RPH Pegirian untuk menyembeli­h hewan di kawasan Mayjen Sungkono. Sesuai dengan standar, para jagal itu sudah divaksinas­i.

Sebelum Idul Adha, para jagal itu juga dijadwalka­n menjalani uji usap. Jika hasilnya negatif, mereka baru diperboleh­kan ikut menyembeli­h hewan. Pada saat proses penyembeli­han, nantinya para jagal diharuskan memakai masker dan face shield sehingga lebih aman.

”Memang lebih aman pembeli itu langsung saja percayakan pada kami. Sebab, tidak baik menimbulka­n kerumunan pada saat pembelian ataupun penyembeli­han hewan kurban. Berisiko,” tambah ketua Juru Sembelih Halal Indonesia (Juleha) Surabaya itu.

 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? IKUT BERADAPTAS­I: Deny Setiawan dan Hoirul Fanani memeriksa ternak yang mereka jual untuk kurban di Jalan Mayjen Sungkono kemarin. Mereka juga menerima jasa potong hewan kurban saat PPKM darurat.
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS IKUT BERADAPTAS­I: Deny Setiawan dan Hoirul Fanani memeriksa ternak yang mereka jual untuk kurban di Jalan Mayjen Sungkono kemarin. Mereka juga menerima jasa potong hewan kurban saat PPKM darurat.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia