Sembilan RS untuk Pemulasaraan Jenazah
ANTREAN jenazah di RSUD Ibnu Sina kembali terjadi kemarin siang (14/7). Hampir setiap hari rumah sakit tipe B tersebut mendapatkan kiriman 15 jenazah dari berbagai tempat di Gresik. Dengan jumlah tenaga pemulasaraan sebanyak 12 orang yang terbagi dalam 3 sif, tentu dibutuhkan waktu yang cukup panjang dalam merawat para jenazah.
Kepala Penunjang Medik (Jangmed) RSUD Ibnu Sina Gresik Ani Latifah mengatakan, setiap hari jenazah yang dipulasarakan di RSUD Ibnu Sina mencapai belasan jenazah. Tidak jarang, ungkap dia, pihaknya kewalahan dalam mengurai antrean jenazah. Belum lagi unit ambulans yang terbatas membuat jenazah yang sudah dirawat tidak kunjung bisa dikirim ke pemakaman.
”Khusus hari ini saja sampai pukul 13.25 jumlah jenazah yang kami pulasarakan mencapai 14 jenazah. Baik jenazah pasien isolasi mandiri, jenazah pasien kontak erat, maupun jenazah yang sudah terkonfirmasi positif Covid 19 dari luar maupun dari RS,” kata Ani.
Terjadinya lonjakan aktivitas pemulasaraan jenazah di RSUD Ibnu Sina tercatat sejak dua minggu yang lalu. Dengan demikian, apabila rata-rata jenazah yang dipulasara dari RSUD Ibnu Sina mencapai 15 jenazah per hari, selama dua minggu tim instalasi kamar jenazah telah memulasara lebih dari 200 jenazah.
”Data yang kami sampaikan ini berdasar data masuk ke sistem informasi rumah sakit (SIRS). Dalam data itu meliputi semua jenazah yang sudah dipulasara maupun yang saat ini masih dalam antrean,” ujar Ani.
Sementara itu, Wakil Direktur RSUD Ibnu Sina Maftukan berharap, ada dukungan mobil pengantar jenazah yang stand by di instalasi kamar jenazah.
Menurut dia, selama ini kendala yang dia hadapi adalah mengantarkan jenazah ke liang lahat.
”Armada yang kami miliki saat ini memang belum cukup. Hal ini menciptakan antrean di kamar jenazah karena kami tidak kunjung segera mengirim jenazah ke pemakaman,” terang Maftukan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik Saifudin Ghozali tidak menampik kondisi itu. Pihaknya telah menambah delapan unit mobil jenazah yang ada di puskesmas untuk mem-backup layanan RSUD.
”Delapan mobil jenazah ini setiap hari juga tidak parkir saja. Mereka terus mobile menjemput jenazah dari rumah untuk dibawa ke RSUD,” ujar Ghozali.
Mantan Kepala Puskesmas Bungahtersebutmenyampaikan, untuk mengurai antrean pemulasaraan jenazah di RSUD, pihaknya segera membentuk tim.